Sedapat mungkin ketiga kegiatan (intrakurikuluer, ko-kurikuler, dan ekstrakurikuler) mendekatkan siswa dengan lingkungannya untuk memupuk kesadaran sosial, juga pengambilan keputusan dan pemecahan masalah terkait lingkungan sekitar di masa kini dan masa yang akan datang.
Implementasi PSE di Keluarga dan Komunitas Masyarakat
Keluarga, guru, dan tenaga kependidikan memiliki kesempatan regular dan bermakna dalam berkolaborasi untuk mendukung perkembangan sosial, emosional dan akademik murid.
Kasih sayang keluarga mutlak diperlukan untuk tumbuh kembang anak selama dalam proses belajar. Berguna untuk mengembangkan kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, Â keterampilan berelasi, pengambilan keputusan dan pemecahan masalah.
Sekolah dan komunitas masyarakat dapat menjalin kerjasama yang mendukung PSE dalam bentuk kegiatan intrakurikuler, ko-kurikuler, dan ekstrakurikuler.
Realitas program dapat berupa semisal Project Based Learning (intrakurikuler) kewirausahaan di masyarakat sekitar, aktivitas kunjungan ke panti jompo dan atau panti asuhan, kerja bhakti lingkungan (ko-kurikuler), seni tradisional yang bekerjasama dengan komunitas budaya di masyarakat (ekstrakurikuler).Â
Kesemuanya dimaksudkan untuk mewujudkan PSE yang menumbuhkan empati, manajemen diri, membangun kepercayaan diri dan daya lenting murid.
Wasana Kata
Pembelajaran sosial dan emosional mutlak diimplementasikan dan difasilitasi sekolah. Sebagai lembaga formal, sekolah seharusnya menjadi garda terdepan penjaga nilai-nilai kebajikan di masyarakat yang harus ditumbuhkembangkan sejak dini kepada anak didik.
Kurikulum Merdeka mengedepankan PSE yang implementatif lewat pembelajaran berdiferensiasi dan sekolah ramah anak. Juga melibatkan peran komunitas dan masyarakat secara luas untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila secara holistik.
****
Semoga Bermanfaat.