Membuka tabir
Sepucuk mentari genit berlari
Menghampiriku
Merayu untuk membelai ubun-ubunnya yang mulai retak
Aku terkesima
Bukan oleh megahnya prasasti sang maharaja
Yang harusnya berjejer bersinar
Di entah waktu tanpa jeda
Aku terkesima
Oleh aroma persekongkolan
Terbungkus lontar tanpa aksara
Hanya sebatas lisan dan tanda mata
Terasa...sepucuk mentari lelah berlari
Lalu terseok di ujung perpisahan
Mengajakku menyembunyikan sesuatu
Di atas singgasana yang ia peram
Di balik tabir
Diantara seluruh tanda tanya
Aku letakkan sesuatu berharga
Sesuatu yang bertanda "Perubahan" Â
Di balik tabir
Aku tak ingin menyembunyikan sesuatu
Juga tak ingin duduk di bara raya singgasana
Aku hanya ingin mengecup "Perubahan"
Yang datang menemuiku di lubuk pagi
Pada saatnya nanti
Ujung Akar Bromo, 16-10-2019