Terdengar tiga langkah mendekat dari sepatu seorang tentara NICA. Beberapa menjauh dan menutup pintu jeruji penjara. Pintu yang berkarat, berderit menyayat.
Ujung pistol terasa tepat menempel di tengah dahi Brata.
"DORRRR....!!!!"
Tak sempat Brata berpikir apa-apa. Kepalanya tak lagi menengadah. Jatuh terkulai ke lantai tak berubin. Darah segar mengalir dari Kepala Brata, bercampur air kotor di lantai penjara. Di situ tak ada tanda salvo menggema. Tak ada nisan penanda. Tak ada selimut bendera. Yang ada hanya nama "BRATA", kata mereka dari lisan ke lisan. Â Â Â Â
NKRI, 26 Pebruari 2018
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!