Mohon tunggu...
Arrie Boediman La Ede
Arrie Boediman La Ede Mohon Tunggu... Arsitek - : wisdom is earth

| pesyair sontoloyo di titik nol |

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Penjara Tidak Membuatnya Jera

21 Agustus 2020   22:00 Diperbarui: 21 Agustus 2020   22:03 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

dia, lelaki itu
lelaki yang percaya dengan takdir
takdir yang akhirnya membawa dirinya ke penjara
penjara yang di campur aduk
antara halal dan haram

dia, di pojokkan bilik suram sebuah penjara
meringkuk menahan nyeri di dada
hari ini dia berkabar
agar mengunjunginya
membawakan obat luka hati

pada ruang yang penuh berisi mata-mata
dia bersandar tegar pada kursi abu-abu
tak ada air mata
selain getaran rasa duka mengenang ibunya
yang telah pergi, jauh

di waktu yang terbatas
kita saling berbagi sendawa mengenang kisah-kisah masa lalu
dia berkata padaku, "setelah masjid dan rumah tua peninggalan orang tuaku, penjara adalah rumah ketiga bagiku!"
tetiba saja ruang itu terasa dingin
aku bergidik

dia lelaki kuat
yang telah memberikan pelajaran hidup
tentang betapa pentingnya ketetapan hati
bahwa dalam hidup setiap orang sudah punya peran masing-masing
untuk menjadi dirinya sendiri atau menjadi orang lain atau tidak menjadi siapa-siapa

ketika aku pamit
kulihat senyumnya yang ngilu
melepasku pergi
meninggalkannya dalam sunyi dan perih
sebagaimana keperihan hati yang tak pernah sembuh

dia sahabatku,
kuberi nama dia lelaki  pemilik hati yang mengangkasa
hati yang tak pernah bisa di penjara walaupun raganya terperangkap dalam penjara
penjara yang tak pernah membuatnya jera, sekelam apapun penjara itu
dia pun tahu bahwa akibat kata-kata, pintu penjara  setiap saat menganga lebar-lebar untuknya

sahabatku,
engkau sahabatku siang malam
sang lelaki sejati pejuang kata-kata
kutunggu hari pembebasanmu di pojok sebuah warung kopi
pojok tempat kita biasa merancang kata-kata;

.
sumur serambi sentul, 21 agustus 2020
©arrie boediman la ede

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun