Terlihat di stadion itu, legenda seperti Javier Zanetti dan Esteban Cambiaso yang tampil berjas sebagai tamu istimewa, megibas-ngibaskan jersey Argentina, percaya diri akan memenangkan laga dalam 90 menit.
Meski wasit Antonio Mateu, memberi aba-aba tambahan 10 menit sebagai injury time, euforia tim tango tidak surut bahkan begitu yakin. Akan tetapi siapa kira, mereka menjadi terdiam di menit ke-9 lebih 10 detik.
Melalui skema tendangan bebas yang tak terduga, Weghorst kembali menyarangkan bola ke gawang Martinez.Â
Skor berubah menjadi imbang 2-2.
Leo Messi tertunduk. Galau, mimpinya untuk meraih Piala Dunia kandas di tangan Belanda yang semakin percaya diri.Â
Mateu meniup peluit panjang, tanda kedua tima harus melewati extra time.
Di 120 menit itu, Argentina sebenarnya bisa menutup laga. Di paruh 15 menit kedua, banyak sekali peluang Argentina.Â
Tendangan Enzo Fernandez membentur tiang, dan Noppert, kiper jangkung Belanda itu dibuat pontang panting.
120 menit usai. Laga dilanjutkan ke babak adu penalti. Tidak ada yang sepenuhnya yakin di babak ini.Â
Bukan skill penendang saja yang berperan, tetapi kekuatan mental dan dewi fortuna mesti berpihak pada sang pemenang.
Siapa yang kira, Virgil Van Dijk, il capitano Belanda yang heroik menjatuhkan Leo Paredes di lapangan, gagal menuntask tugasnya sebagai algojo.Â