Assist ajaibnya kepada Nahuel Molina di menit ke-35 membuat Argentina unggul.
Begitu juga ketika tim Tango mendapat hadiah penalti di menit ke-75, Messi tenang sekali menjadi algojo.
Setelah itu, drama pun terjadi. Belanda mengubah taktik menjadi 4-3-3 ketika Lionel Scaloni, allenatore Argentina nampak terus berhati-hati, dan masih kukuh mempertahankan 3-5-3.
Argentina memang tertekan, tetapi belum terlalu mudah diporak-porandakan lini depan Belanda.Â
Baru di babak tambahan waktu, ketika Lisandro Martinez diganti Angel Di Maria, Albiceleste berubah menjadi lebih ofensif. Itu saja.
Dalam skema inilah, proyeksi melawan Kroasia di babak semifinal saya kira akan berlangsung seru.
Kroasia menunjukkan kematangan taktik dari seorang Zlatko Dalic, yang juga menyukai keseimbangan dalam permainan daripada cenderung berani merubah taktik secara berbeda. Mirip sekali dengan Lionel Scaloni.
Artinya duel melawan Kroasia, akan menarik untuk dinikmati. Bukan saja secara adu taktik yang tersaji nantinua, tetapi juga sajian drama lainnya yang lebih menegangkan kemungkinan besar akan dapat dinikmati. Salam.