Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Business Intelligence & Data Science

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Masa Depan dari Masa Lalu Fenomena Kini

27 Juli 2025   15:46 Diperbarui: 27 Juli 2025   15:46 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peraga-3 : IT Deep Sin : Arnold M

Deep Sin tersebut dapat dipahami sebagai berikut.

1. Sosial Media yang dibangun dengan landasan teknologi interaktif yang dapat diakses dan dimanfaatkan melalui berbagai bentuk aplikasi akan mengalirkan berbagai informasi yang ibarat banjir menyerbu pemakainya. Dibalik banjir informasi tersebut justru sarat dengan informasi sesat atau disinformasi bukan "true fact" yang bermanfaat.

2. Big Data yang dikoleksi dan dikumpulkan dari berbagai media dan sumber yang pada kenyataannya sesat dan tidak benar sehingga setelah diproses justru menghasilkan konklusi yang salah atau tidak tepat (Ingat GIGO : Garbage In Garbage Out - Peraga-4).

Peraga-4 : GIGO - Arnold M
Peraga-4 : GIGO - Arnold M

3. Artificial Intelligence juga hampir serupa karena merupakan kompilasi dari berbagai sumber yang akurasinya tidak dapat dipertanggungjawabkan dan hasil kompilasi tersebut akan sangat diragukan seperti halnya juga fenomena GIGO.

Secara umum berlaku Rule bahwa 80% data masa lalu akan berkontribusi terhadap faktor masa depan sehingga berharap pada hasil kompiasi atau olahan informasi masa lalu sangat tidak dapat dipertanggung jawabkan.

Memahami pemikiran Alvin Toffler dan John Naisbit yang kental dengan dampak sosial serta impliasi stress yang ditimbulkan, justru merupakan fenomena masa kini yang dialami masyarakat yang sangat didominasi dengan kehadiran Media Sosial. Sementara pada sisi lain harus menghadapi dampak perubahan iklim yang muncul setiap hari dengan fenomena kekeringan, banjir, arus panas dan berbagai kondisi sosial dalam kehidupan yang kental dengan perilaku manusia.

Emisi merupakan ungkapan yang kental dengan perubahan iklim tetapi mungkinkah hal tersebut diwujudkan; emisi justru erat berkaitan dengan proses fotosintesis yang berlangsung pada tanaman dengan menggunakan emisi karbon. Sehingga kehadiran vegetasi atau tanaman akan mengurangi emisi. Tetapi pada sisi lain pertumbahan penduduk dengan peningkatan mobilitas justru meningkatkan kerandoman yang kemudian meningkatkan entropi dan berimplikasi pada peningkatan temperatur.

Berbagai upaya yang dilakukan demi memitigasi perubahan cuaca justru berkesan paradoksal seperti tema green pada perkotaan yang pada kenyataannya dengan bertambahnya penduduk justru mengurangi ruang terbuka hijau dan kemampuan menyerap panas.

Jika setengah abad lalu Alvin Toffler dan John Naisbitt memberikan pesan yang ternyata tepat dan valid lantas bagaimanakan mengartikulasikan pesan tersebut dengan realitas Perubahan Cuaca atau Iklim ? Ada beberapa kata yang sering muncul seperti yang diberikan pada Peraga-5 ini.

Peraga-5 : VUCA TUNA RUPT BANI - Arnold M
Peraga-5 : VUCA TUNA RUPT BANI - Arnold M

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun