Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Utang Itu Perlu dan Disiplin Tata Kelola Itu Harus

4 September 2015   02:34 Diperbarui: 4 September 2015   09:14 1034
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belajar dari pengalaman masa Orde Baru, pasca Krismon 1998 atau pada Era Reformasi, mulanya pengelolaan utang dilakukan dengan disiplin baik pemerintah juga swasta. Tetapi kemudian setelah kebijakan Quantitative Easing oleh The Fed US, dana mengalir deras dan menggoda pihak swasta untuk berutang tanpa memperhatikan kebutuhan dan kemampuan. Dana murah untuk jangka pendek digunakan untuk investasi jangka panjang, termasuk untuk spekulasi sehingga terjadilah “mismatch”, dan akhirnya menimbulkan tekanan atau depresiasi pada nilai tukar IDR terhadap USD.

Dari pemahaman era Orde Lama dan Baru serta Era Reformasi, utang bermanfaat bagi pertumbuhan perekonomian tetapi saat tidak disiplin dalam pengelolaan pasti berbuah krisis.

Pada grafik berikut ini disajikan grafik pertumbuhan utang pada masa 2001 - 2014, dan pertumbuhan ekonomi.

Sumber Informasi : Bank Indonesia - Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia (diolah)

Keterangan : Sumbu kiri: jumlah utang GoI (Pemerintah Indonesia), pihak Private (swasta) dan jumlah keseluruhan utang dalam Miliar USD; sumbu kanan: angka pertumbuhan dalam prosendalam masa 2001 - 2014.

Awalnya utang pemerintah dan swasta kenaikannya terkendali dan secara bersamaan mendukung peningkatan pertumbuhan dalam masa 2001-2008, kemnudian pada 2009 pertumbuhan turun di bawah 5% akibat krisis yang terjadi di Amerikan Serikat dan berdampak pada perekonomian dunia. Pada 2010 dan 2011 pertumbuhan ekonomi di atas 6% dengan utang pemerintah sedikit bertambah tetapi utang swasta bertumbuh agresif. Sebagai gambaran, dalam masa 2010 - 2014, utang swasta dari USD 84 Miliar menjadi USD 164 Miliar atau bertumbuh 18% per tahun (Compound Annual Growth Rate); sedangkan utang pemerintah dari USD 119 Miliar menjadi USD 130 Miliar dengan tingkat pertumbuhan tahunan kurang dari 3%. Pada masa yang sama, pertumbuhan turun dari 6,4% menjadi 5,1%. Konklusinya, utang swasta kurang berhasil mendorong pertumbuhan tetapi sebaliknya dengan utang pemerintah; sehingga perlu pengendalian utang pada swasta sementara pemerintah selayaknya lebih agresif dalam berutang.


Perbandingan Utang antar Negara

Untuk memperluas wawasan dan pemahaman, diberikan gambaran utang dan perkembangannya di beberapa negara lain, berupa prosentase utang terhadap PDB (Debt Service Ratio), seperti pada grafik dan tabel berikut ini.

Sumber informasi grafik dan tabel : International Monetary Fund - World Economic Outlook (Updated July 2015) (diolah)

Keterangan. Sumbu kiri prosentasi utang terhadap PDB masing-masing negara.

Dari perbandingan 5 (lima) negara, tiga anggota BRICS (Brazil, India, South Africa) dan dua angota ASEAN (Indonesia dan Malaysia). Berdasarkan rasio jumlah utang terhadap PDB, posisi Indonesia paling rendah (25,9%) dan Brazil tertinggi (66,4%). Ambang batas yang wajar menurut IMF, ambang batas rasio tersebut tidak lebih dari 60%. Sementara kecenderungannya, Afrika Selatan melesat naik dan yang lainnya stabil atau sedikit turun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun