Mohon tunggu...
Arnol Goleo
Arnol Goleo Mohon Tunggu... Lainnya - GOLMEN

Penaku bercerita.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Seorang Guru "Laris" di Kelas

31 Januari 2023   08:32 Diperbarui: 31 Januari 2023   17:45 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Riaulink.com

Misalkan, pihak sekolah menjadwalkan, setiap satu mata pelajaran 1 jam memberikan materi. Namun guru saya "itu" waktu 1 jam dibagi dua. 30 menit materi dan 30 menit humor. Sehingga kami tidak gampang bosan.

Tentu soal tegas beliau juga memiliki ketegasan yang tak diragukan lagi. Dulu, seusai memberikan materi serta contoh-contoh dari rumus matematika atau kimia beliau memberikan kesempatan kepada kami untuk menjawab soal latihan.

Saya masih ingat, biasanya yang menjawab soal latihan adalah teman kami (dia adalah anak dari salah satu guru di sekolah kami). Setelah dia (teman kami) menjawab, guru itu menanyakan kepada kami, apakah jawaban di depan (papan tulis) itu sudah benar? Iya benar. Kami pun menjawab.

Anehnya, "beliau langsung memukul teman kami (yang menjawab) soal tersebut begitu juga dengan kami." Apakah karena salah menjawab soal tersebut? Ataukah karena kami ikut-ikutan menjawab atau membenarkan jawaban teman kami itu?

Sebenarnya, teman kami itu telah menjawab dengan benar tetapi menurut beliau (guru kami) rumus dalam menjawab soal teman kami itu "masih agak sulit untuk dipahami" sehingga guru kami memberikan jawaban dengan rumus yang berbeda dan mudah dipahami oleh setiap siswa siswi, yaitu kami.

Selain itu, ketika beliau sedang mengajar kami mendengar dan memperhatikannya tetapi "jangan seakan-akan tegang atau terlihat tegang, bahkan beliau tidak segan-segan menampar kami karena menurutnya, kami bukan serius mendengar tetapi bengong." Hehe.. Dan itu pernah terjadi pada salah satu teman saya.

Sehingga ketika beliau mengajar semua siswa siswi harus rileks (kelihatan tidak kaku) agar mudah memahami materi apa yang beliau sampaikan itu. Makanya beliau dalam mengajar tidak full dengan materi tetapi dibagi dua seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya.

Singkatnya, selain mengemas produk dengan baik agar konsumen tertarik namun menurut pemahaman saya yang paling utama adalah mengetahui selera dari konsumen.

Begitu juga dengan seorang guru yaitu memahami materi yang diberikan kepada siswa siswi tetapi hal paling utama adalah memahami psikologi kelas (psikologi siswa siswi di kelas) sehingga mudah dimengerti setiap materi dan tidak gampang bosan.

Bailengit, 31 Januari 2023

Arnol Goleo [09:30 WIT]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun