Mohon tunggu...
Sabarniaty Saragih
Sabarniaty Saragih Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu rumah tangga dengan tiga anak

Tampil apa adanya dan selalu berusaha melakukan yang terbaik

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kehilanganmu

7 Juli 2020   16:47 Diperbarui: 7 Juli 2020   16:45 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ponselku selalu berdering dapat kabar darimu
Mulai dari hal basa basi atau serius
Mulai dari masalah pekerjaan atau pacaran
Mulai hal perawatan muka sampai liburan
Seolah semua hal tentangmu harus aku ketahui.

Sehari tanpa kabarmu
Mungkin kau sibuk
Dua hari tanpa kabarmu
Mungkin kerjaanmu menumpuk
Tiga hari tanpa kabarmu
Mungkin kamu sedang bete
Seminggu tanpa kabarmu
Aku mulai ragu

Kutunggu sampai Minggu ketiga ketika terakhir kita berjanji akan bertemu
Kutunggu tapi dirimu tak kunjung datang
Bahkan memberi kabarpun tidak
Aku mulai resah

Kucoba menghubungi akun sosial mediamu
Tak juga ada balasan
Kucoba mengingat semua nama saudara-saudaramu
Kucari mereka di dunia maya
Kutitipkan pesan di akun mereka
Tak kunjung ada yang menjawab

Kubawa kau dalam doa-doaku
Aku merasa kita baik-baik saja dan tidak sedang bertikai seperti yang kadang-kadang terjadi
Setelah lama penantianku
Salah seorang adikmu menceritakan keberadaanmu

Segera aku menjenguk ke rumahmu
Maaf, terlalu lama untuk tahu dimana alamatmu setelah sekian tahun bersahabat denganmu
Bersyukur kau masih ingat namaku walaupun banyak memori yang hilang ketika kita berbincang tentang masa lalu

Mendengar kabar kau mulai bekerja aku merasa senang
Sampai beberapa hari kemudian Kudapatkan kabar keadaanmu memburuk
Kau berobat keluar kota membuatku susah menemuimu
Setiap hari bukan kabar baik yang kudapat melainkan kondisimu yang makin memburuk
Aku ingin melakukan panggilan video denganmu
Tapi kondisimu tidak memungkinkan lagi
Kau membisu, hanya kedipan dan airmata yang menjadi responmu
Sampai terakhir kudapat kabar kepergianmu

Mendadak hari-hariku sepi
Sangat terasa hari ulangtahun kita tidak berwarna
Ketika bosan dan ingin bercerita entah kemana
Dua tahun sejak kepergianmu ternyata masih menyisakan sepi dihatiku.

(Sahabatku TMM)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun