Kuseduh secangkir kopi lalu aku duduk berhadapkan kamu yang ternyata tak ada
Biarlah. Mungkin ruang waktu tak mengizinkan kita berdua
Namun biarlah pena ini menari dan kertas ini menjadi ladang kata
bahwa kita berdua bercengkerama di atas bukit ceria
berhamparkan bunga dan kembang harapan
Kita berbaring menatap uraian awan bergerak indah
Kita saling menata memilah kata, saling mengadu menyatukan rindu
Aku tak mau beranjak dari tanah ini
Menetap saja bayanganmu di sini
Aku ingin melukis pelangi di bola matamu
Aku ingin mengukir senyum pahitmu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!