Mohon tunggu...
Aldo Manalu
Aldo Manalu Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Lelaki kelahiran Bekasi, 11 Maret 1996. Menekuni bidang literasi terkhusus kepenulisan hingga sampai saat kini.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dunia Baru Untuk Wanita Pendosa

7 Oktober 2017   16:41 Diperbarui: 11 Oktober 2017   12:52 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            "Halo, Yun."

            "Halo, Zahra. Ada apa? Lho... kok suaramu serak? Kamu habis nangis?" tanya Yunita agak menyelidik.

              Aku tidak menjawab pertanyaan Yunita. Aku harap dia sendiri bisa tahu jawabannya.

            "Kamu di mana sekarang? Kita bisa ketemu?" tanyaku temanku ini.

            "Iya, iya. Gimana kalau di Inds Cafe?" Aku menanggapi usulan temanku dengan gumaman kecil.

            "Makasih banget ya, Yun. Elo memang bisa diandalkan. Loe tunggu gua di sana kira-kira 10 menit lagi," tutupku sambil meletakkan kembali ponselku.

            Aku membuka kaus bergambar Hello Kitty yang membungkus tubuh langsingku. Dan aku hanya mengenakan dalaman seperti kaus kutang lelaki tapi ini lebuh tipis dan melapisi dengan jaket hoodie merah marun. Aku menggelung rambutku lalu keluar dari kamarku.

            Ibuku sedang menonton film India kesukaannya. Dan kebetulan dia melihatku keluar dari kamar dengan mengenakan jaket hoodie dan celana pendek.

            "Kamu mau ke mana, Nak? tanya ibuku.

            "Cari angin bentar. Cuma dua puluh menit," jawabku.

            "Terus nyalakan ponselmu," tandas ibu sambil memberi isyarat memperbolehkan aku keluar rumah. Aku menggiring sepeda motor menuju halaman rumah lalu kutekan tombol stater. Sebelum aku pergi aku melihat seorang lelaki tinggi, wajah agak berjerawat rambut cepak melintas halaman depan rumahku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun