Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jalan Buntu

18 Juli 2019   09:36 Diperbarui: 18 Juli 2019   09:42 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

jalan buntu, tak bisa lewat, tapi derap langkah tak mau henti. hendak ke mana jika semua jalan yang kususuri menjadi buntu

haruskah aku diam saja mematung? membiarkan waktu mencicipi kesalku. menanti lalat nakal merubungi

coba katakan apa yang harus kulakukan. karena di sekelilingku tembok besar merintang. setinggi empat meter kokoh mengadang

haruskah aku robohkan tembok besar itu? bila kuruntuhkan, apakah aku akan dikenang sebagai sosok yang meretas jalan baru ataukah dicap perusak?

(Catatan langit, 2019)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun