Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Petang

23 April 2019   16:12 Diperbarui: 23 April 2019   16:46 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Petang adalah masa yang tepat menyandarkan sejenak asa di pundak senja,
setelah lelah bertarung di gelanggang waktu.
Tak usah kau urai asa untuk esok, sesaat lupakan.

Petang juga masa untuk meresapi sesaat butir-butir peluh perjuangan.
Tariklah napas kawan, ledakkanlah tawa agar segenap ikhtiar di waktu pagi dan siang tadi bisa dimaknai.

Nikmatilah petangmu kawan,
seduhlah kopi dengan hati yang lapang, buang rasa penat, sembari menanti langit senja,
sebelum beranjak meniti keheningan malam bertabur bintang.

(Catatan langit, 23/04/2019)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun