Temanya berubah,  pesimistis dan melankolis.  Ia maju dan membacakannya dengan sepenuh hati,  hati yang teriris.  Firda memujinya, Juno tetap sedih. Lalu sedihnya tak kunjung membaik. Keluar kalimat murtad darinya. Lirih. " Tuhan, Ambil Nyawa Lelaki itu". Jahiliyah. Sangat Jahiliyah. Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!