Amelia bersorak. Ia berlari ke kamar mandi untuk berganti baju. Sementara itu, Mama menangis dalam pelukan Papa.
***
Amelia memainkan bonekanya bersama dengan Nana di ruang keluarga. Tetapi, Papa dan Mama menghampirinya, jadilah mereka bermain bersama-sama. Akhir-akhir ini Amelia merasa senang karena Mama dan Papa selalu ada di sisi Amelia. Bermain bersama, tidur bersama, makan bersama, bahkan Amelia dimandikan oleh Mama tadi pagi. Meskipun Amelia merasa aneh dengan perubahan sikap kedua orang tuanya, Amelia tak peduli. Amelia sudah puas dan merasa senang karena diperhatikan Mama dan Papa.
Dua hari lalu, mereka mampir ke sebuah gedung. Seorang wanita berjas putih bertanya tentang Nana.
“Seperti apa penampilan Nana?”
“Apakah temanmu punya nama?”
“Apa yang biasanya kalian lakukan bersama?”
“Sejak kapan kamu mulai melihat atau berbicara dengan Nana?”
Amelia merasa aneh dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut. Amelia bingung. Mengapa mereka bertanya seolah Nana tak nyata?
Tetapi, meski begitu Amelia tetap menjawabnya. Setelah itu, Mama dan Papa memeluknya erat.
“Kami akan selalu ada untukmu, sayang,” bisik mereka, membuat hati Amelia menghangat.