Mohon tunggu...
Ariya Hadi Paula
Ariya Hadi Paula Mohon Tunggu... Penulis - Penulis adalah Fiksionis, jurnalis independen dan kolomnis sosial humaniora.

Alumni IISIP Jakarta, pernah bekerja di Tabloid Paron, Power, Gossip majalah sportif dan PT Virgo Putra Film sebagai desainer grafis dan artistik serta menjadi jurnalis untuk Harian Dialog, Tabloid Jihad dan majalah Birokrasi. Saat ini aktif sebagai Koordinator sentra literasi dan publikasi Yayasan Cahaya Kuntum Bangsa (YCKB)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Syair Akhir Tahun

30 Desember 2021   23:40 Diperbarui: 6 September 2023   11:28 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Keduanya adalah orangtua kami sang sebatang kara.

Cinta adalah udara dingin, yang menyejukkan hati di kegersangan dunia.

Pembelajaran adalah matahari, yang jadi cahaya petunjuk sekaligus membakar semangat untuk maju.

Keduanya adalah orangtua bagi kami sang nestapa.

Kesusahan dan kesenangan adalah kebaikan tuhan,

Sebagaimana Dia menghadirkan pekerja kemanusiaan.

Terima kasih Tante, Papi serta sahabat sekalian.

Haru dan bangga membuat diriku tak kuasa menahan airmata. Gadis kecil tunanetra yang pernah tinggal bersama kami lima tahun lamanya, kini menjelma sebagai perempuan mandiri, sukses dan terkenal sebagai penulis.

"Terima kasih Tante," terdengar seseorang menyapa dari arah pintu.

"Lia?"

Jakarta, 20 Jumadil Awwal 1443 H/ 30 Desember 2021M
By Ariya Al Batawy

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun