Mohon tunggu...
ARI SUDRAJAT
ARI SUDRAJAT Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jadilah bagian dari perubahan untuk bangsa yang besar

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Refleksi 1 Abad NU, Meluruskan Sejarah PKI dan Nahdlatul Ulama

7 Februari 2023   12:03 Diperbarui: 7 Februari 2023   12:15 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Penulis: Ahmad Sahlul Mafakhir Kaffa El Farazdaq/dokpri

MENGAWALI prolog ini saya akan lebih senang jika menerangkan konsep komunis islamis dan nasionalis terlebih dahulu, yang dibahas dalam buku dibawah bendera revolusi jilid satu.

Soekarno menyayangkan kaum islamis dan kaum kiri berseteru, di satu pihak kaum islamis menuduh kaum kiri tidak bertuhan tapi di satu sisi lain nya kaum kiri menuduh kaum islamis fanatik ingin mengubah negara pancasila menjadi negara islam.

Apa yang menjadi keributan ini sebetulnya tidak perlu di perpanjang. Karena jika kaum islamis dan kaum kiri berseteru itu makna nya adalah keberlanjutan pantulan suara dari rakyat yang makin menderita. Yakni pantulan suara dari jeritan ibu yang tidak bisa menyusui anaknya sebab kehabisan air asi.

Mari kita belajar dari negara china yang berideologi komunis. Mereka sadar di awal kemerdekaan negaranya komunis saja tidak cukup sehingga mereka menyatukannya dengan ideologi nasionalis. Atau kita harus belajar dari negeri afghanistan yang komunis maupun islamis bersahabat.

Jika kita teliti lebih lanjut, pancasila yang menjadi sebuah dasar negara kita hari ini, yang namanya harum begitu mercusuar didalam sanubari hati rakyat segala kaum. Pancasila adalah gabungan dari ideologi komunis, islamis dan nasionalis dan ideologi lainnya.

Bahkan Soekarno sendiri mengatakan bahwa pancasila adalah pemersatu. sebuah ideologi yang menyangkut segalanya, mari kita pelajari dan buktikan bahwa sila ke satu menunjukkan arah islamisme atau agamaisme, sila ke tiga menunjukkan nasionalisme dan sila ke lima menunjukkan komunisme.

Hari ini rakyat kita masih membenci komunis atau marhaen yang di dalam paham mereka adalah tidak bertuhan. Itu salah besar begitu, mengapa ? karena ideologi utama dari sebuah komunis adalah keadilan sosial.

Ideologi komunis tidak bertuhan itu apakah benar adanya? ya benar akan tetapi apakah Soekarno menerapkan ideologi komunis yang tidak bertuhan tersebut kedalam pancasila? justru tidak, justru Soekarno mengatakan di dalam bukunya dengan tandas dan jelas bahwa komunis gaya dulu harus di ganti dengan komunis gaya baru.

komunis gaya baru yaitu menghapus atau 'abschaffen' ideologi yang tidak bertuhan dan kita pakai komunis yang relevan dan utama yakni membela kaum proletar.

Apakah bisa? tentu bisa, bahkan marx dan engels pun mencontohkan perubahan paham sesuai zaman dengan contoh tentang arti 'verelendung' yang di dalam buku manifes komunis dalam tahun 1847 berbeda dengan pendapat arti 'verelendung' dalam buku das kapital.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun