Mohon tunggu...
Aris  Pulsar
Aris Pulsar Mohon Tunggu... Freelancer - Traveler, Writer

Enjoy Life

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kekerasan Emosi, Emang Ada?

18 April 2023   22:43 Diperbarui: 18 April 2023   22:57 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Caregiver adalah istilah yang digunakan untuk menyebut seseorang yang bekerja pada Lembaga pengasuhan anak dan remaja. Dalam hal ini rentang usia 15 tahun sampai 23 tahun adalah kaum muda yang sangat energik dan dinamis. Butuh peran pendamping untuk memaksimalkan potensi yang ada pada tiap individu bertujuan untuk memastikan mereka dapat hidup Tangguh dan mandiri.

Potensi dalam diri anak dan remaja tidak didapat saat diusia remaja, proses pencarian talent dimulai sejak dini, tentu dengan metode khusus untuk mendapatkannya. Prosesnya sangat panjang untuk mewujudkan mimpi seorang anak sesuai dengan bakatnya yang mampu menghidupi dirinya saat dewasa kelak.

Dalam kesehariannya para remaja sibuk mencari jati diri dituangkan dengan bermacam cara seperti memberikan perlawanan, menunjukkan kekuatan, bertindak bossy, kecaman, perlu kecermatan dan pemahaman yang dalam dengan tindakan mereka tersebut agar tidak terjadi konflik yang justru akan merusak rencana diawal yaitu mengarahkan tujuan bersama untuk memperkuat jati diri remaja untuk menyongsong masa depan mereka.

Rencana specific sejak awal, pendampingan yang berkualitas serta mengarahkan kepada tujuan yang jelas itu sangat dipengaruhi oleh interaksi kedua belah pihak. Pendamping dan remaja harus memahami hak dan kewajiban masing masing pihak.

Salah satu factor gagalnya pendampingan adalah terjadinya Emotional Abuse, dimana pendamping mempunyai  perlakuan menyimpang secara emosional yang terus-menerus terhadap seorang anak atau remaja, ini akan berdampak buruk pada persepsi atau cara pandang  dan perkembangan dirinya. Bisa jadi dalam  penyampaian kepada anak bahwa anak dan remaja  tidak berharga, tidak dicintai, dan tidak mampu, atau perlakuan untuk memenuhi kebutuhan pendampimg; atau memaksakan harapan yang tidak pantas kepadanya.

Tindakan termasuk membatasi gerakan, mengancam, menakut-nakuti, mendiskriminasi, mengkambinghitamkan, merusak, mencemooh, merendahkan, mengintimidasi, mempermalukan (misalnya mengajukan pertanyaan yang berpotensi memalukan, menuntut tindakan yang berpotensi mempermalukan) atau bentuk permusuhan atau penolakan non-fisik lainnya.( sumber*SOS Childrens Village International, Care and Child Safeguarding. Definition and terminology )

Kutipan diatas adalah penulis ambil untuk membuka wawasan cara bertindak menghadapi anak pra remaja, remaja dan remaja pra dewasa bisa kita rangkum menjadi kaum muda. Bagaimana kita mendapatkan hasil yang maksimal jika kita masih belum memahami batasan batasan yang tidak boleh dilanggar?. Bisa difahami dalam keseharian kita banyak persoalan yang datang silih berganti, menguras pikiran dan emosi kita, dan itu terjadi hampir setiap waktu.

Penolakan dari kaum muda bukan berarti itu sebagai Tindakan untuk merusak kesepakatan yang kita buat, tetapi kita harus memndang bahwa itulah cara kaum muda mencari perhatian lebih dari kita. Dialog yang ramah  sangat membantu untuk menyelesaikan persoalan, tidak disarankan untuk berfikir salah atau benar, mari kita coba cara win- win solution agar para pihak merasa tidak dirugikan.

Dalam interaksi keseharian terkadang sangat tipis antara ejekan dan candaan. Pendamping harus betul betul tepat dalam mengeluarkan statement. Emotional Abuse ini akan berdampak jangka Panjang dan melekat jika kaum muda tidak cepat berdamai dengan keadaan, kita tidak dapat memaksa kaum muda untuk segera berdamai secara cepat, pendampingan dengan nilai nilai keluarga, kebersamaan harus selalu dihadirkan untuk mengurangi dampak negatifnya.

Secara umum pekerja pendamping kaum muda ini terlihat menyenangkan bahkan banyak waktu luang yang di lakukan bersama kaum muda tapi percayalah untuk mendapatkan rasa kebersamaan itu perlu kepercayaan dari semuanya. Dan mendapatkan rasa saling percaya itu tidak akan tercapai jika kita tidak memahami apa itu Emotional Abuse. Saling menghargai satu sama lain, menahan ego masing -- masing adalah perjuangan sesungguhnya. 

" Perang bathin" antara pendamping dan kaum muda tidak pernah ada kata usai, Perang disini adalah gambaran dinamika yang terjadi setiap hari. Menjalaninya dengan penuh kesabaran akan membuahkan hasil yang cukup menakjubkan. Dan yakinlah " Setiap ada kesulitan disitu ada kemudahan" Alquran Surah Al Insyirah 5-6.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun