Mohon tunggu...
A. Munandar
A. Munandar Mohon Tunggu... Penulis Independen

Sedikit Bicara Banyak Cerita

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sunnatullah Bukan Matematika

3 April 2025   18:53 Diperbarui: 3 April 2025   18:53 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grayscale Photography of Person Sitting on Soil (Sumber: pexels/John Champion) 

2. Dunia Tidak Berjalan di Atas Meritokrasi Murni

Peluang, kondisi sosial, dan lingkungan sering kali lebih berpengaruh daripada sekadar usaha individu. Ada yang lahir dalam kondisi yang menguntungkan, ada yang sejak awal harus mendaki gunung terjal hanya untuk bertahan.

3. Keikhlasan: Benteng dari Kekecewaan 

Jika hidup adalah persamaan matematika, maka keikhlasan menjadi tidak relevan. Namun, karena dunia ini penuh ketidakpastian, keikhlasan adalah satu-satunya tameng agar seseorang tidak hancur ketika kenyataan tidak sesuai harapan.

Kesalahan Fatal: Mengira Usaha dan Hasil Pasti Berbanding Lurus

Ada dogma keliru yang sering dijual di atas mimbar motivasi: bahwa setiap usaha pasti berbuah manis. Bahwa rezeki datang sesuai dengan jumlah doa yang dilantunkan atau amal yang dikeluarkan. 

Ini menjadikan Tuhan seolah-olah pedagang yang melayani manusia berdasarkan transaksi amalnya. Namun, realitas berbicara lain.

Jika semua usaha pasti berhasil, mengapa ada yang gagal meski sudah berjuang seumur hidup? Jika semua kebaikan pasti dibalas dengan kemakmuran, mengapa masih ada orang saleh yang hidup dalam kesulitan? Dunia ini tidak berjalan sesuai dengan ekspektasi manusia.

Lebih parah lagi, pemahaman keliru ini melahirkan ilusi kendali penuh atas hidup. Ketika realitas menghantam dan hasil tidak sesuai ekspektasi, yang disalahkan adalah kurangnya usaha atau kurangnya doa, seakan-akan kehidupan hanyalah sekadar mekanisme jual-beli dengan Tuhan.

Kesimpulan: Sunatullah Itu Dinamis, Bukan Persamaan Matematika

Sunatullah bukan formula yang bisa dijumlahkan dan diprediksi dengan kepastian mutlak. Keberhasilan dan kegagalan, rezeki dan kemiskinan, semua berjalan dalam tarian yang jauh lebih kompleks daripada sekadar kerja keras dan hitungan amal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun