Diamku yang tak berirama
Menambah pemikiran baru dalam imajiku
Yang mengalunkan dendang rasa pahit
Untuk ikhlaskan jiwa selagi bisa tenangkan hati
Yang sempat bergulat indah di sampiran lorong kedukaan
Yang terselubung dibalik perlindungan duka
Saat secercah luka penuh duri
Sibuk memalangi nasib-nasib kemurkaan
Dimanakah akan ada kegembiraan hati?
Disadarikah rasa kedustaan itu?
Dikurangikah pilar-pilar kepicikan itu?
Dalam pujian indah petang ini
Ku hampiri sendu dalam kemuraman hati
Lewat senandung nada Asmaul Husna
Kutepiskan segala kompromi dunia
Lewat tasbih suci ini, dari kebajikan insan terampil
Terlesat sudah bakti haru tak terperi
Meledakkan gejolak hangatan asa dalam raga
Untuk raihkan langkah dengan kesukaan
Tertanggalkan hiruk pikuk keduniawian
Menjadikan elemen baru diatas kehampaan
Tubuhku yang berselimut noda
Menjauhkan diri ini dari putihnya kesucian
Hingga berpaling menuju kenikmatan duniawi
Sungguh...
Hanya sunyi..
Sunyi yang sekarang kuingin
Sunyi yang hanya berisikan deburan doa
Sunyi yang indah dengan lantunan ayat suci
Agar ku kembali
Kembali meneduhkan nikmat darimu Tuhan