Mohon tunggu...
Arisma Prabandari
Arisma Prabandari Mohon Tunggu... Lainnya - Hay. Aku Risma, Mahasiswa asal Demak. Salam kenal👋😊

Penulis lepas, yg kalo waktu senggang suka curahin ide ke dalam tulisan. Semoga suka.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sunyi

1 Desember 2020   09:00 Diperbarui: 1 Desember 2020   09:07 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diamku yang tak berirama
Menambah pemikiran baru dalam imajiku
Yang mengalunkan dendang rasa pahit
Untuk ikhlaskan jiwa selagi bisa tenangkan hati
Yang sempat bergulat indah di sampiran lorong kedukaan
Yang terselubung dibalik perlindungan duka

Saat secercah luka penuh duri
Sibuk memalangi nasib-nasib kemurkaan
Dimanakah akan ada kegembiraan hati?
Disadarikah rasa kedustaan itu?
Dikurangikah pilar-pilar kepicikan itu?

Dalam pujian indah petang ini
Ku hampiri sendu dalam kemuraman hati
Lewat senandung nada Asmaul Husna
Kutepiskan segala kompromi dunia
Lewat tasbih suci ini, dari kebajikan insan terampil

Terlesat sudah bakti haru tak terperi
Meledakkan gejolak hangatan asa dalam raga
Untuk raihkan langkah dengan kesukaan
Tertanggalkan hiruk pikuk keduniawian
Menjadikan elemen baru diatas kehampaan

Tubuhku yang berselimut noda
Menjauhkan diri ini dari putihnya kesucian
Hingga berpaling menuju kenikmatan duniawi

Sungguh...
Hanya sunyi..
Sunyi yang sekarang kuingin
Sunyi yang hanya berisikan deburan doa
Sunyi yang indah dengan lantunan ayat suci
Agar ku kembali
Kembali meneduhkan nikmat darimu Tuhan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun