Seperti teror yang mencekam dalam gerakan lambat, aku melihat wajah perempuan dan anak kecil yang bertumpuk itu muncul...mengintip dari balik tubuh si pembawa acara!
Tubuhku gemetar.
"Mas, saya..saya ingin pu..pu..lang..sssa..ja," kataku terbata-bata.
"Pulang?"
Seluruh kru menertawakan.
"Iy..yya," jawabku menunduk, tidak berani memandang justru karena dua mahluk yang mengintip di belakangnya.
"Tidak bisa! Salah anda sendiri mau jadi peserta!" sentak pembawa acara itu ketus.
Kaget dengan nada bicaranya, tanpa sadar kepalaku terangkat....
Gusti!
Apa yang kemudian kusaksikan sungguh membuatku hampir pingsan. Pembawa acara itu melotot marah. Mulutnya menyeringai lebar sekali. Saking lebarnya, sudut bibirnya sampai menyentuh kedua telinga hingga wajahnya seakan terbelah jadi dua. Para kru cekakakan.
"Anda belum boleh pulang...acara belum selesai!"