Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pecel dan Revolusi Indonesia

29 Agustus 2020   07:39 Diperbarui: 29 Agustus 2020   10:32 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"PECEL LELE, pecinta cewek lemu-lemu," begitu tulisan di sebuah bokong truk yang pernah kulihat saat berkendaraan di jalan tol.

Tulisan yang berarti "pecinta perempuan gemuk-gemuk" ini semestinya bermakna sederhana, namun entah kenapa aku tiba-tiba berpikiran agak jauh. Seperti nara bahasa, aku mencoba menerka-nerka maksud sesungguhnya dari penulisan kata-kata tersebut.

Kemungkinan pertama, penulisan kata-kata tersebut sebagai bentuk kecintaan sopir truk kepada seseorang, entah istri atau pacarnya yang berbadan gemuk. Bisa juga karena kagum kepada penyanyi dangdut idola yang sering disaksikan dalam konser hajatan. Umumnya penyanyi dangdut yang tampil bertubuh semok dan "gemuk" di bagian dada seperti duet penyanyi dangdut duo srigala.

Kemungkinan kedua, si sopir truk malah tidak berani menuliskan kata "pecinta cewek langsing," karena takut didamprat istri atau pacarnya, yang memang gemuk ... ha ha ha

Kemungkinan ketiga, kata-kata tersebut merupakan ejekan atau bully dari sopir truk kepada perempuan langsing dan berkaki jenjang yang menolak cinta si sopir truk.

"Cinta ditolak, tulisan melayang," begitu mungkin pikir seorang sopir truk

"Tidak apa-apa gagal mendapatkan perempuan langsing berkaki jenjang, perempuan gemuk juga tidak masalah. Perempuan gemuk malah memiliki tubuh yang jauh lebih montok dan terlihat bahagia memiliki suami berprofesi sebagai sopir truk," begitu mungkin pikiran seorang truk yang menulis kata-kata tersebut  

Lalu bagaimana dengan pikiran seorang perempuan ketika membaca tulisan "Pecel Lele Pecinta Cewek Lemu-lemu,"? Bila perempuan tersebut berbadan gemuk, bisa jadi ia akan berpikiran bahwa sopir truk tidak beda dengan pria pada umumnya yang suka membully perempuan gemuk. 

Kegemukan seringkali dipandang sebagai aib bagi seorang perempuan. Karenanya, saat bertemu langsung, jangan sekali-sekali mengatakan bahwa seorang perempuan itu gemuk.

Lebih jauh, sudah menjadi pengetahuan umum bahwa perempuan cantik selalu identik dengan mereka yang bertubuh langsing, berkaki jenjang, berkulit bersih dan berambut lurus panjang. 

Lihat saja kontes-kontes ratu kecantikan atau pameran busana, mulai dari yang lokal hingga internasional, selalu menampilkan pesertta atau model dengan ciri-ciri tersebut. Jangan bayangkan pemenang kontes kecantikan adalah seorang wanita berbadan gemuk, berkaki besar dan rambut ikal dan kriting.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun