Tentu saja sangat menyenangkan bagi saya, bisa bertemu dan mengenal teman-teman baru dengan hobi yang sama. Juga merupakan suatu tantangan dan pembelajaran ketika mendaki gunung bersama mereka yang sangat berpengalaman.Â
Jumat malam sekitar pukul 20:00 WIB, saya, Mas Joko dan Mbak Siti sudah berada di rumah saudara dari Mas Krisno. Lokasinya berada di belakang salah satu basecamp pendakian Wekas. Akses ke rumah tersebut menuruni jalan semen yang sangat curam. Turun dengan sepeda motor matic bikin jantung saya berdebar sangat kencang.
Mas Krisno sendiri sudah berangkat ke Pos 2 dengan tim yang berangkat siang harinya, sehingga kami tak bertemu dengan dia di "basecamp" itu.
Kami masih menunggu Pak Bambang yang mengendarai mobil dari Magelang dan nampaknya terjebak kemacetan lalu lintas jalan yang padat karena bertepatan dengan long weekend.Â
Dengan keramahtamahan yang tulus khas orang desa, saudara dari Mas Krisno menyambut kami dengan baik dirumahnya. Teh manis hangat, pisang dan aneka camilan disajikan dalam toples diatas tikar dimana kami duduk lesehan. Kami hanya bisa berucap terima kasih. Semoga Tuhan yang akan membalas kebaikan panjenengan beserta keluarga.
Sekitar pukul 21:30 Pak Bambang baru tiba. Tiga puluh menit kemudian pendakian kami pun dimulai.
Tanpa ada pemanasan kami langsung disuguhi jalanan menanjak terjal begitu keluar dari halaman rumah saudara dari Mas Krisno yang letak rumahnya menjorok di bawah. Tipikal permukaan tanah di kaki gunung yang naik turun.
Kami masih melalui jalan berlapis semen menanjak di area pemukiman menuju ke arah ladang warga. Kemudian kami menapaki jalan berpaving.Â
Ketika ada sedikit area datar yang sepi, kami berempat berhenti sebentar untuk beristirahat dan berdoa menurut agama dan kepercayaan kami masing-masing untuk keselamatan pendakian kami.Â
Dengan sorot lampu dari headlamp, saya ingin mengetahui dimana kami berhenti. Di dekat kami, saya bisa membaca tulisan di bangunan yang berwarna biru kuning; SPAM DAK Desa Kenalan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang.Â