Mohon tunggu...
Aris Armunanto
Aris Armunanto Mohon Tunggu... Lainnya - Penghobi jalan pagi.

Hati yang gembira adalah obat yang manjur,...(Amsal 17:22).

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Serunya Jelajahi Lereng Gunung Slamet, Trekking ke Curug Jenggala dan Pancuran Pitu

10 Februari 2024   16:25 Diperbarui: 18 Februari 2024   20:49 759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Curug Jenggala (Dokumentasi pribadi)
Curug Jenggala (Dokumentasi pribadi)

Sempat Tersesat di Hutan Gunung Slamet

Di area Wisata Jenggala ada petunjuk arah ke Curug Penganten. Tertulis jalan kaki kelokasi curug membutuhkan waktu 1 jam 30 menit. Saya pun jadi tertarik untuk kesana, walaupun tidak tahu seperti apa tempatnya karena ini diluar rencana semula. 

Saya berpikir, kalau jalan lebih cepat, mungkin 1 jam bisa sampai ke tujuan. Saya pun kesana. Setelah melewati hutan bambu, vegetasinya mulai beragam, lalu menyeberang aliran sungai kecil dengan airnya yang dingin dan jernih. 

Saya sudah berjalan selama 30 menit dan melalui trek yang menanjak cukup curam, namun akhirnya menemui jalan buntu. Petunjuk arah hanya ada di awal perjalanan. Saya menyadari saya telah tersesat di hutan Gunung Slamet yang konon tempatnya "wingit." Lalu saya putuskan kembali turun, tidak jadi ke Curug Penganten. 

Di perjalanan turun, saya berusaha mengingat trek yang tadi saya lalui karena ada sedikit perbedaan. Puji Tuhan akhirnya bisa sampai ke lokasi wisata Jenggala dengan selamat. 

Trek menuju Curug Pengantin(Dokumentasi pribadi)
Trek menuju Curug Pengantin(Dokumentasi pribadi)

Sebelum menuju ke Pancuran Tujuh, saya bilang ke seorang petugas di obyek wisata Jenggala bahwa trek menuju ke Curug Penganten sebagian terhalang pohon dan pohon bambu yang tumbang. Petugas tersebut meresponnya dengan baik, dan mengatakan besok akan merapikan jalur tersebut.

Dari lokasi Wisata Jenggala menuju ke Pancuran Tujuh hanya berjarak sekitar 1.2 km. Jalan menuju kesana mengikuti saluran irigasi sampai nanti ketemu sungai. Trek cukup datar jadi tak menguras stamina, namun tetap harus hati-hati karena berjalan disamping aliran air yang deras. Untuk memasuki kawasan Pancuran Pitu saya tidak perlu membayar lagi.

Trek menuju ke Pancuran Pitu(Dokumentasi pribadi)
Trek menuju ke Pancuran Pitu(Dokumentasi pribadi)

Tebing Selirang

Sampailah saya di Tebing Selirang. Tebing batu tinggi berwarna kuning lemon. Air panas belerang dari Pancuran Pitu mengalir menuruni tebing itu lalu bercampur dengan air sungai. 

Di bagian tengah Tebing Selirang ada tempat yang datar sehingga tempat itu dinamakan Pemandian Selirang. Saya lihat seorang lelaki dan wanita sedang duduk menikmati kucuran air belerang hangat. Sedangkan di shelter kayu ada anak kecil sedang dipijat dengan lumpur belerang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun