Mohon tunggu...
Ariq Zahra Khalisa
Ariq Zahra Khalisa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

21107030104

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Alasan Kenapa Name Dropping Bisa Membahayakan Kalian

13 Juni 2022   20:40 Diperbarui: 13 Juni 2022   20:50 1706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Ada beberapa kasus yang sempat viral di twitter yang akhirnya masuk ke jagat media seperti biasa ya. Pertama ada kasus k-popers yang diancam sama salah satu netizen yang diduga menghina grup korea selatan atau NCT. Netizen itu mendesak pelaku ini yang udah menjelek-jelekan untuk meminta maaf. dan mengancam kalau akan ngelaporin pelaku atas tuduhan pelanggaran UU ITE.

Sebenarnya kasus itu drama sosial media yang biasa. Ya kalau ada haters kan biasa aja sebenernya dan kalau misalnya kita ngajak orang main terus ya udah ditolak atau mungkin gak jelas terus kita marah itu biasa. Tapi karena ada Name Dropping disana entah ya kenalan kalian polisi, kenalan kalian pejabat, atau bahkan circle kalian gold play button dan punya otoritas itu misalnya. 

Nah itu lah yang bikin drama yang asalnya biasa aja jadi makin parah rujak sama netizen. Fenomena ini sebenernya kalau kita lihat istilahnya adalah disebut dengan Name Dropping. Name Dropping adalah kondisi ketika kalian ngegunain nama orang lain atau jabatan orang lain, atau seseorang yang kalian kenal supaya mengambil keuntungan dalam situasi sosial tertentu. Yang awalnya drama biasa aja jadi bawa-bawa jabatan orang lain.

Dan kalau kalian perhatiin banyak orang yang viral sebelum-sebelumnya juga dan akhirnya jadi makin buruk gara-gara name dropping. Either ketika bawa-bawa lawyer, bawa-bawa pejabat yang lain, dan lain sebagainya. Ada apasih dengan name dropping dan kenapa orang-orang sering banget bawa-bawa jabatan orang lain untuk keuntungan diri sendiri? padahal belum tentu yang dibawa-bawa mau nolongin juga.

Perilaku name dropping sebenarnya sudah banyak peneliti yang mengkaji di dunia salah satunya adalah Profesor William Keith Campbell seorang psikolog ahli di bidang narsistik yang menulis buku berjudul The Narcisism Epidemic. Profesor Campbell ini menjelaskan bahwa semua manusia itu pasti pernah melakukan name dropping at least sepanjang hidupnya

Kenapa semua orang pernah melakukan name dropping alias bawa-bawa orang lain gitu buat keuntungan kita, karena name dropping termasuk ke dalam basic human interaction alias wajar. Manusia cenderung melakukannya karena ingi  terlihat baik didepan orang dan medpatkan status sosial yang baik. Nah apakah name dropping wajar? jawabannya adalah iya.

Kenapa jawabannya iya karena itu adalah salah satu cara yang bisa dilakuin semua orang untuk membangun sebuah hubungan lebih baik. Apalagi sifatnya terutama disaat professional network misal kalian lagi ngobrol sama orang terus orang itu bilang dia kenal sama temen kalian, kebanyakan dari kita respon' eh kalian kenal dia juga ya, dia temen aku juga loh, dan akhirnya bakal ngebantu kita untuk relate sama orang lain ya kan? make sense ya.

Nah yang jadi masalah adalah ketika kalian name dropping dengan pertama kebohongan, kedua kalian melebih-lebihkan cerita, ketiga kalian ngancam orang dan lain sebagainya. Contoh yang mungkin bisa kita relate in adalah  misalnya Dwi Hartanto yang termasuk kedalam kasus penipuan terbesar didunia yang digadang-gadang sebagai The next Habbie, sampai akhirnya mba Najwa Shihab juga tertipu. 

Di salah satu wawancara bareng sama Najwa Shihab dia tuh pernah mengaku ngobrol lama dan diminta buat foto bareng sama BJ Habibie. Kita juga bisa lihat fotonya di internet dan dari informasi yang ada sebenarnya dia gak ngobrol secara intens dia hanya papasan aja dan kebetulan foto bareng dan yang minta foto juga bukan pak BJ Habibie, tapi dia sendiri.

Tapi dalam kasus yang lebih kecil ya name dropping yang berlebihan juga bisa ngasih dampak buruk. Pertama kalian jadi lebih terlihat insecure keliatan gak pede juga dan memang bisa jadi karena kita insecure juga kita ngelakuinnya. Yang kedua bisa dianggap sok juga yang akhirnya dirujak juga sama netizen lagi-lagi, di cancel gitu. 

Yang ketiga juga bisa jadi memang bohong dan nga deket-deket banget dan ketahuan. 'eh aku deket sama ini, tapi pas ditanya ternyata yaudah bahkan gatau gitu. Nah selain perilaku name dropping juga sering dihubungkan dengan kepribadian narsistik. Disclaimer sebelum kalian self diagnosis atau ngejudge orang gitu kalian mesti ke psikolog atau psikeater.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun