Dalam dakwah, penyampaian pesan Islam yang efektif sangat bergantung pada penerapan teori komunikasi yang tepat. Teori komunikasi membantu da'i dalam menyampaikan pesan dengan cara yang jelas, persuasif, dan mudah dipahami oleh audiens. Proses komunikasi dalam dakwah melibatkan elemen-elemen penting seperti sumber pesan (da'i), isi pesan, saluran komunikasi, dan audiens.
Salah satu teori komunikasi yang sering digunakan dalam dakwah adalah teori komunikasi interpersonal, di mana da'i berinteraksi langsung dengan audiens, memungkinkan terjadinya dialog dua arah yang lebih personal. Pendekatan ini penting dalam dakwah karena memungkinkan da'i untuk menyesuaikan pesan dengan kebutuhan audiens, memberikan klarifikasi langsung, dan membangun hubungan yang lebih kuat (Effendy, 2018).
Selain itu, teori komunikasi massa juga diterapkan dalam dakwah melalui media seperti televisi, radio, media cetak, dan platform digital. Komunikasi massa memungkinkan penyebaran pesan kepada khalayak yang lebih luas dengan cakupan geografis yang besar. Media sosial dan video online kini menjadi saluran penting dalam dakwah modern karena kemampuannya menjangkau audiens muda secara efektif (Nasrullah, 2017).
Teori komunikasi simbolik juga memiliki peran penting dalam dakwah. Dalam pendekatan ini, pesan disampaikan menggunakan simbol-simbol budaya atau religius yang dikenal oleh audiens, seperti penggunaan kaligrafi, bahasa tubuh, atau ilustrasi visual dalam ceramah dan materi dakwah. Penggunaan simbol ini memperkuat pesan dan membantu audiens dalam memahami makna yang lebih dalam (Liliweri, 2015).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI