Kalau kamu sedang mencari tempat buat rehat sejenak dari padatnya kota Jogja, Kebun Buah Mangunan bisa jadi destinasi yang pas banget. Lokasinya ada di Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, sekitar 40 menit perjalanan dari pusat kota. Tempat ini memang sudah lama dikenal sebagai spot andalan untuk menikmati pemandangan dari ketinggian, tapi belakangan namanya makin sering seliweran di media sosial. Bahkan banyak yang menjuluki tempat ini sebagai “Negeri di atas awan”-nya Jogja. Apakah seindah itu kenyataannya?
Sebelum sampai ke tempat ini, kamu akan disambut dengan jalanan menanjak dan berkelok yang membelah kawasan perbukitan Imogiri. Tapi jangan bayangkan jalan rusak yang bikin trauma, justru sebaliknya, jalannya sudah beraspal halus dan cukup nyaman dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat. Di sepanjang jalan, kamu bisa melihat rimbunnya pepohonan yang seolah memayungi perjalananmu. Udara terasa makin dingin dan menyegarkan. Kadang-kadang kamu akan melihat kabut tipis menyusup di antara dahan pohon, seperti menyambutmu ke dunia lain yang lebih damai.
Yang menarik, sebelum sampai di Kebun Buah Mangunan, kamu akan melewati beberapa tempat wisata populer di kawasan Imogiri seperti Bukit Bego, Hutan Pinus Mangunan, Pundak Becici dan komplek Makam Raja-Raja Mataram. Jadi bisa sekalian mampir atau bahkan bikin jadwal khusus seharian keliling wilayah ini.
Sesampainya di area Kebun Buah Mangunan, yang langsung terasa adalah udara sejuk dan segar. Apalagi kalau datang pagi-pagi setelah hujan turun malam sebelumnya. Kombinasi suhu dingin, tanah lembap, dan langit yang mulai terbuka bikin suasana seperti di film-film. Dari gardu pandang yang tersedia, kamu bisa melihat bentangan lembah yang biasanya tertutup lautan awan. Pemandangannya beneran bikin diam sejenak. Kalau beruntung, awannya akan cukup tebal dan luas seperti kapas yang mengalir pelan-pelan di atas Sungai Oyo yang membelah Pegunungan Sewu.
Salah satu daya tarik utama tempat ini memang momen saat matahari terbit dan awan menggantung di antara bukit-bukit. Waktu terbaik buat datang adalah sekitar pukul 05.00–08.00 pagi. Tapi kalau kamu lebih suka suasana senja, datang sore juga bisa jadi pilihan buat menikmati matahari terbenam dari ketinggian. Hanya saja, momen lautan awan hampir selalu jadi primadona utama.
Aktivitas yang bisa dilakukan di sini cukup bervariasi. Mulai dari menikmati pemandangan, foto-foto di beberapa spot Instagramable, hingga melihat monyet-monyet liar yang jadi penghuni tetap kebun ini. Kadang mereka mendekat ke area pengunjung, kadang hanya bertengger di pohon tinggi sambil mengamati dari kejauhan. Seru juga bisa lihat langsung mereka beraktivitas di habitat alami.
Meski dinamai “kebun buah”, jangan harap bisa memetik buah sembarangan. Ada beberapa jenis buah yang bisa dipanen sendiri saat musimnya tiba seperti durian, kelengkeng, jambu, dan mangga, tapi tetap dengan aturan dan jumlah yang dibatasi. Jadi lebih ke pengalaman edukatif dan alami, bukan bebas ngambil kayak di kebun sendiri, ya.
Fasilitas di Kebun Buah Mangunan terbilang lengkap dan ramah pengunjung. Tersedia area parkir luas (dan gratis!), toilet yang bersih dan cukup banyak, mushola, serta deretan warung yang menjual makanan ringan, kopi, dan gorengan dengan harga yang sangat bersahabat. Bahkan ada beberapa warung yang menyajikan sarapan hangat seperti mi rebus dan nasi pecel.
Tempat ini cocok banget buat dikunjungi keluarga, pasangan, atau bahkan solo traveler yang butuh suasana tenang dan segar. Banyak juga yang datang ke sini dalam rombongan komunitas atau bahkan untuk prewedding. Saat kami berkunjung, kebetulan ada pasangan yang sedang melakukan sesi foto prewedding dengan latar belakang kabut dan awan.
Soal popularitas, tempat ini sekarang makin ramai berkat media sosial. Seorang pengunjung bernama Irsad asal Kotagede bilang, “Awalnya tau dari FYP TikTok, waktu lewat di HP itu kok kayaknya bagus banget. Setelah cari tahu akses sama review-nya ternyata cukup bagus jadi yaa langsung gas aja hahaha.” Nggak heran, karena visual lautan awan yang muncul di video memang bikin siapa pun tergoda buat datang.
Hal ini juga dibenarkan oleh Pak Ari, salah satu pedagang di area Kebun Buah Mangunan. “Pengunjung kemarin sempet turun jauh mas, pas covid itu sini (Kebun Buah Mangunan) sepi banget, tapi pas udah keluar rumah sama pemerintah udah mulai ramai lagi mas. Sekarang kan kebantu juga sama TikTok dan Instagram,” ujarnya sambil sibuk menyiapkan kopi untuk wisatawan.