Ada yang berjalan
melewati janji tanpa mengetuk,
meninggalkan jejak
seperti bayang di genangan senja...
ada, tapi tak pernah tiba.
Mereka bicara
dengan lidah yang tak menyentuh makna,
menjual tawa dari pasar kepura-puraan,
membungkus diam kita
dalam kantong pengertian yang tak mereka buka.
Waktu bagi mereka
hanya benang longgar di ujung hari,
yang bisa disobek
lalu dilupakan,
seolah tak ada yang menjahitnya dengan sabar.
Dan kita...
yang menanti tanpa suara,
yang memberi tanpa tanda tanya,
ditinggal tanpa sepatah kata
meski tahu,
"maaf" dan "terima kasih" tak pernah mahal,
hanya terlalu asing bagi lidah mereka.
Di antara waktu yang retak ini,
kita berdiri,
membaca ulang luka
yang tak mereka tahu pernah ada.
Kota Pelajar Mahasiswa Darussalam, 22.05.2024
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI