Mohon tunggu...
Arin
Arin Mohon Tunggu... Amatir

Menulis adalah bekerja untuk keabadian~ Pram

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Untuk Bapak yang Duduk di Singgasana

16 Maret 2025   13:13 Diperbarui: 9 Juni 2025   17:41 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: pexels.com/@sidesimagery

Bapak berintegritas kelas teri

Sampai anti dikritisi

Kian mengkerdilkan demokrasi

Berpolitik koncoisme, alih-alih meritokrasi

Asal kasih mandat bermodal dijilati

Geliat praktik kleptokrasi menjamur di segala sisi

Pengkhianatan bertubi-tubi demi kesenangan Bapak dan kroni-kroni

Memperburuk ketidakadilan sosial struktural, yang tak bisa dihindari lagi

Pak, nuranimu disfungsi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun