Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Muruah Pendidikan di Lingkaran Demokrasi

10 Februari 2024   08:22 Diperbarui: 11 Februari 2024   06:48 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gelar Wicara Kosientisasi Demokarsi Kolese Kanisius, 31 Januari 2024 (Sumber: Instagram Kolese Kanisius)

Sekolah. Sekolah tidak antipolitik, sekolah tidak antidemokrasi. Sekolah selayaknya menjadi cahaya hati dan pikiran setiap anak muda untuk berkiprah menentukan nasib bangsa. 

Begitu kemerdekaan terwujud, pilihan menjadi negara demokrasi tidak serta merata terwujud. Perjalanan panjang bangsa pada akhirnya menentukan pilihan yang terus dipertahankan. Bukan hanya menjawab kebutuhan seluruh masyarakat, negara demokrasi dianggap membuka aspirasi seluruh masyarakat untuk terlibat dalam sistem pemerintahan. 

Negara dengan sistem demokrasi juga dianggap mempertahankan nilai-nilai kemajemukan dan keberagaman yang ada di dalam masyarakat Indonesia. Ketok palu sebagai negara dengan sistem demokrasi pada akhitnya terus dipertahankan dan diperjuangkan. 

Sistem demokrasi selalu menempatkan rakyat sebagai kedaulatan tertinggi. Rakyat mempunyai kebebasan untuk menentukan pilihan-pilihan politik, ekonomi, sosial, karena hak asasi manusia mendapat penghargaan tertinggi. Apalagi keberagaman bangsa, seperti etnis, bahasa, budaya dan agama telah lebih dulu menjadi identitas yang tak bisa begitu saja dilebur, sistem demokrasi pun begitu nyata menghargai keragaman dan pluralitas. 

Ketika rakyat menjadi bagian seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara, jaminan seluruh hak asasi pun tak bisa begitu saja diabaikan. Rakyat adalah pemilik kedaulatan, rakyat adalah ruh demokrasi. Rakyat menjadi sumber kekuasaan utama, kekuasaan pemerintahan berasal dan berpusat dari rakyat. Karena itulah mewujudkan partisipasi rakyat adalah sebuah keharusan yang tak bisa dikesampingkan. Rakyat harus aktif terlibat, pemerintah harus perpihak kepada rakyat, rakyat bisa mengontrol kekuasaan, dan keadilan seluruh rakyat harus terpenuhi. 

Apalagi keberagaman bangsa, seperti etnis, bahasa, budaya dan agama telah lebih dulu menjadi identitas yang tak bisa begitu saja dilebur, sistem demokrasi pun begitu nyata menghargai keragaman dan pluralitas. 

Ketika rakyat menjadi pusat kehidupan demokrasi, biaya mahal tak bisa terelakkan Karena seluruh proses demokrasi harus terlaksana; sistem partai politik, sistem pemilihan umum, kampanye, sistem pengawasan, pendidikan politik, sistem hukum dan sistem administrasi. Namun, pilihan sistem dekokrasi akan sangat menentukan perlindungan terhadap kebebasan sipil, keadilan sosial, inovasi politik dan jaminan hak asasi manusia.

Gelar Wicara Konsientisasi Demokrasi Kolese Kanisius, 7 Februari 2024 (Dok.pribadi)
Gelar Wicara Konsientisasi Demokrasi Kolese Kanisius, 7 Februari 2024 (Dok.pribadi)

Partisipasi aktif seluruh masyarakat adalah kunci utama negara demokratis. Tidak hanya berpusat kepada partai politik, kekuasaan, organisasi sipil, lembaga peradilan, lembaga pendidikan pun mempunyai peran penting mewujudkan visi demokrasi. Sekolah mempunyai peran penting dalam membentuk kesadaran akan prinsip-prinsip demokrasi dan hak asasi manusia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun