Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Laki-Laki Pemukul Gong

24 Januari 2023   22:09 Diperbarui: 24 Januari 2023   22:15 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Badan kecil, kerempeng dengan baju lusuh dan luka menganga di dengkul itu terlihat pelan-pelan bergerak. Tangan mulai diangkat tinggi -tinggi. Secepat kilat tangak bergerak dan pemukul itu benar-benar mengenai tengah gong. Gong itu berbunyi dengan begitu keras. Tangah diayunkan kembali. Gong itu pun bergetar dan berbunyi lagi. Tangan digerakkan kembali dan gong kembali dipukul sekuat tenaga. 

Tiga kali gong itu berbunyi, begitu keras. 

Siang itu manusia-manusia yang lalu lalang tiba-tiba terhenti. Pekerja-pekerja terdiam. Sepeda terhenti. Motor terhenti. Mobil terhenti. Stasiun terhenti. Semua diam, tanpa gerakan. Tidak pernah terjadi di siang hari, gong itu berbunyi tiga kali. 

Laki-laki itu tiba-tiba tertunduk lesu, tak berdaya. Tepat pukul dua belas siang, lelaki itu tiada. Hidupnya menjadi pertanda, bahwa setiap peristiwa selalu membawa makna. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun