Mohon tunggu...
Dodik Suprayogi
Dodik Suprayogi Mohon Tunggu... Agribusiness Enthusiast

Agribusiness Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Wedding Dreams: Realitas dan Komitmen Laki-Laki Dewasa

1 Oktober 2025   13:05 Diperbarui: 1 Oktober 2025   18:20 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pernikahan (www.pexels.com)

Pernahkah kalian mendenger obrolan cewek-cewek soal "Wedding Dreams" mereka? Wah, detailnya itu lho, dari venue ala garden party, gaun yang berkilauan, sampai photobooth kekinian. Seringkali, kaum adam macam kita dianggap cuma "pelengkap" yang tinggal nurut, ngangguk dan bayar.

Sebagai laki-laki dewasa yang sudah mantap melangkah ke pelaminan, wedding dream itu bukan lagi sekadar pesta sehari. Justru, ini tentang fondasi untuk selamanya.

Di sini, kita telaah bareng, apa sesungguhnya makna wedding dreams dari sudut pandang kita, para calon suami, dengan bahasa santai ala-ala nongkrong di warung kopi.

1. Minimalis Itu Keren, Fokus ke Esensi

Jujur, banyak cowok yang anti ribet. Kita mempunyai prinsip sesuatu yang efisien dan to the point. Wedding dream versi cowok dewasa seringnya jauh dari kata heboh. Kita nggak terlalu pusing soal warna dresscode bridesmaid atau jenis bunga di pelaminan. Esensi acara yang paling penting adalah lancar, khidmat, dan bikin happy calon istri.

Nah, di sini nih poinnya, wedding dream buat kita adalah perayaan yang jujur. Kita ingin acaranya benar-benar mencerminkan kita berdua, bukan sekadar ikut tren. Minimalis bukan berarti pelit, ya! Tapi lebih ke memilih yang esensial. Dana yang harusnya buat flare kembang api mending dialokasikan buat cicilan rumah pertama, kan? Lebih mantap buat masa depan.

Intinya, kita ingin pesta yang berkesan tanpa perlu bikin kitajantungan lihat total biayanya.

"Less drama, more meaning".

2. "The Dream Team": Ujian Kemitraan Sebelum Ijab Kabul

Pesta hanyalah gerbang, menuju kehidupan pernikahan yang sesungguhnya. Wedding dream terbesar seorang pria dewasa adalah mendapatkan partner hidup yang benar-benar satu visi.

Kita melihat persiapan pernikahan sebagai uji coba kemitraan yang sesungguhnya. Gimana cara kita berdua negosiasi saat ada perbedaan pendapat soal budget? Seberapa kompak kita saat mengatasi drama dari keluarga besar?

Di sinilah test drive pertama kita sebagai tim suami-istri. Kalau kita bisa melalui fase ribet ini dengan kepala dingin dan saling support, itu sudah jadi wedding dream yang terwujud bahkan sebelum ijab kabul.

3. Setelah Pesta: The Real Dream Dimulai Setiap Hari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun