Mohon tunggu...
Arif Styantoro
Arif Styantoro Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang Guru Sejarah yang tertarik untuk berbagi pengalaman dan pemahaman

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 2.3 (Coaching untuk Supervisi Akademik)

5 Desember 2023   10:55 Diperbarui: 5 Desember 2023   11:08 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengalaman/materi pembelajaran yang saya peroleh selama proses belajar coaching saya mendapat pengetahuan dan pengalaman baru sepanjang saya menjadi seorang pendidik. Pengetahuan tentang coaching sebagai upaya untuk yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dalam memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi. Saya juga mengetahui cara-cara sebagai coach dalam melaksanakan coaching terhadap coachee dengan kompetensi dan prinsip-prinsip coaching.

Pengalaman baru yang saya peroleh adalah ketika saya mempraktikkan coaching kepada rekan sesama calon guru penggerak dan mencoba mempraktekkan kepada rekan sejawat. Bersama rekan calon guru penggerak mungkin sedikit mudah karena sama-sama tahu alurnya, namun kepada rekan sejawat sedikit kesulitan. Namun hal ini tidak membuat saya menyerah, mungkin di lain kesempatan saat mengobrol dengan rekan sejawat saya bisa menerapkan prinsip-prinsip dan kompetensi coaching yang saya miliki.


  • Emosi-emosi yang dirasakan terkait pengalaman belajar ?

saya sangat bersemangat dan penasaran saat ingin mempelajari berbagai teknik coaching ini, karena saya mendambakan menjadi guru yang bisa one stop solution bagi siswa dan juga rekan guru yang lainnya.

  • Apa yang sudah baik berkaitan dengan keterlibatan diri dalam proses belajar?

saya sudah menjalani berbagai proses praktik menjadi coach, coachee dan supervisor dengan sangat percaya diri dan semangat.

  • Apa yang perlu diperbaiki terkait dengan keterlibatan dirinya dalam proses belajar?

Hal yang perlu saya perbaiki adalah mencari kata kunci dan menanyakan pertanyaan yang berbobot yang dapat menggali informasi lebih dalam lagi tentang masalah coachee dan menggali lebih dalam lagi potensi yang dimiliki oleh coachee dalam menemukan solusi atas malasah pribadinya. Disamping itu dalam percakapan coaching terkadang muncul asumsi-asumsi dalam pikiran saya dan ini harus saya hindari dengan mengosongkan pikiran saya dari asumsi terhadap coachee. Tentu hal ini harus saya latih dan saya asah agar menjadi lebih baik lagi.

  • Keterkaitan terhadap kompetensi dan kematangan diri pribadi 


saat saya mempraktikan proses coaching, saya harus mampu mengendalikan diri untuk menghindari asumsi-asumsi pribadi dan rasa emosi agar muncul kematangan berpikir dan bertindak sesuai dengan prinsip coaching.

  • Pertanyaan kritis yang berhubungan dengan konsep materi dan menggalinya lebih jauh

"Apa yang harus dilakukan jika seorang coachee merasa tidak nyaman atau tidak cocok dengan gaya coaching yang dilakukan oleh coach?". Jika coachee merasa tidak nyaman dengan gaya coaching yang dilakukan oleh coach, coachee dapat mengungkapkan hal tersebut dengan cara yang terbuka dan jujur kepada coach. Dengan demikian, coach dapat mencari solusi yang tepat dan mengubah pendekatan coachingnya untuk memenuhi kebutuhan coachee. Atau Cari coachee dapat mencari coach lain yang lebih sesuai. Sebelum mencari coach baru, coachee sebaiknya mengevaluasi apa yang mereka cari dalam seorang coach dan mencari orang yang memiliki kualifikasi dan pengalaman yang tepat.

  •  Mengolah materi yang dipelajari dengan pemikiran pribadi sehingga tergali wawasan (insight) baru 

saat coaching kita tidak bisa memaksakan. harus dapat melihat kondisi coachee, kita dapatmelihat dari raut wajah, gerak tubuh, jika coachee sudah tidak nyaman, proses coaching harus ditunda.

  • Menganalisis tantangan yang sesuai dengan konteks asal CGP (baik tingkat sekolah maupun daerah) 

Tantangan membagi waktu sebagai guru dan sebagai coach, sebagai Seorang guru sudah seastinya memiliki tugas dan tanggung jawab yang padat sebagai pengajar, sehingga menjadi coach dapat menambah beban kerja dan membutuhkan waktu ekstra.

Tidak semua orang akan responsif, ketika saya ingin membantu rekan sesama guru dengan menggunakan paradigm coaching secara tidak langsung, terkadang orang yang menjadi coachee  tidak merespons dengan baik pada pendekatan coaching. Khususnya dalam membantu rekan guru untuk dapat melaksanakan pembelajaran diferensiasi dan pembelajaran sosial emosional. Karena dua model pembelajaran ini tentu harus dilakukan dengan keluar dari zona nyaman, dan tidak semua orang mau melakukannya.

  • Memunculkan alternatif solusi terhadap tantangan yang diidentifikasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun