Namun apapun itu efeknya, ketika wabah Corona bisa dikendalikan (sebagaimana pada kasus lain, sekalipun obat tidak ditemukan namun bisa dikontrol), bahkan mungkin dientaskan, maka pola hidup berikutnya, bisa jadi tak lagi sama.Â
Tak persis kembali sebagaimana virus sebelum wabah, perubahan hidup yang bukan tidak mungkin malah jadi permanen. Efektivitas dan efisiensi pola baru akan menjadi penentu dari berbagai instrumen perubahan ini. Prinsip Adaptasi, -lagi-lagi, bisa berlaku di sini.
Bagaimana pun juga, rasa takut yang tidak produktif, membawa manusia mampu bertahan dari berbagai hantaman, punya sistem untuk 'merasa kebal' jika berhasil melewati pukulan tersebut, dan akhirnya menerima sistem kerja baru sebagai pola hidup normal.
Jika melihat pasca Perang Dunia atau serangan wabah, ada banyak perubahan yang akhirnya jadi "kebiasaan" yang dipertahankan, yang tidak sedikit di antaranya merupakan hal-hal baik. Semua itu mengkonversi kebaruan menjadi usang lebih cepat dari perkiraan kita.
Pada akhirnya, kelompok mereka yang berhasil melewati wabah ini, bisa menjadi lokomotif perubahan.
Mengutip kata Gladwell, "People don't rise from nothing. As human beings, we always expect everyday change to happen slowly and steadily, and for there to be some relationship between cause and effect."
Bahkan pada quotes yang lain, Gladwell juga memberikan penekanan, "A lot of what is most beautiful about the world arises from struggle."
*Artikel ini adalah bagian dari proses ketika penulis melakukan kajian untuk penulisan buku Make Your Story Matter yang diterbitkan Gramedia Pustaka, yang membahas bagaimana konten menjadi viral dan epidemi terjadi. Salah satu rujukan naskahnya, adalah David & Goliath yang ditulis oleh Malcolm Gladwell.
Sumber Referensi Lainnya : Wikipedia, Wikipedia, JPNN, Historia, Ebooks, Tempo 1 2