Yang Datang Menawarkan Jasa
Dari satu pintu ke pintu lainnya, dari satu senyum ke senyum lainnya
Mengumbar senyum baru
Setelah senyum lama ditolak
Kadang dihina
Juga penuh curiga
Kita dikelilingi suasana;
Seperti menawarkan barang berharap ada pembelinya
Setelah seharian berkeliling
Keluar masuk halaman
Dari gembok gerbang
Terbuka lebar, penerima hatinya terkunci mati
Mata liar mencari-cari;
Siapa bapaknya, ibunya
Siapa saudaranya
Mengapa dibiarkan begitu saja
Ia tak pernah menyangka;
Jadi pemulung rumahan
Gerbang sampah bantargebang
Pintu masuk gang
Atau tempat-tempat terlupa
Sungguh ia tak pernah mengira
Kita dikelilingi suasana;
Rasa kasihan, prihatin, dan coba melupakan
Sedikit yang berkaca
Seandainya tertimpa
Alangkah sulit berhadapan dalam nyata
Dan,
Dari satu senyum ke senyum lainnya
Merupa topeng asli melekat pada muka
Tb, 23 Maret 2021