Mohon tunggu...
Bledhek
Bledhek Mohon Tunggu... Operator - ____________

Pengkhayal LEPAS

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Anai-Anai Melepaskan Sayap

6 Maret 2021   23:55 Diperbarui: 7 Maret 2021   00:10 1255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anai-Anai Melepaskan Sayap


Anai-anai telah menjadi tentara, menyerbu lampu tepi jalan di tengah kota, memaksa kaca mobil tertutup rapat, helm pengendara motor diturunkan seturun-turunnya.

Dingin AC, kabur penglihatan, gas tetap ditancapkan, rintik hujan penyebab segala kecepatan

Demi rumah jadi tempat istirahat, setelah seharian penat

Keringat diseka berkali-kali, tisssu jadi alat pembersih sekali pakai

Di depan gang, dua anak laki-laki dengan ember berisi air dijinjing, berburu anai-anai, untuk lauk makan
Kita yang belum berasakan tak pernah tau rasanya oseng anai-anai

Sebagian anai-anai terjebak, sebagian lain pulang menjadi pemenang. Sebentar lagi ratu mereka akan memberikan penghargaan, sebuah koloni baru

Seperti kita, begitu pintu rumah terbuka, senyum mereka gembira anggota keluarga, menyambut dengan hangatnya

Seperti dua anak laki-laki yang dinantikan nenek mereka dengan blarak menyala, pawon jadi istana kuliner serba bisa
Dua saudara adalah pahlawan malam ini

Maka demi menyelamatkan diri, anai-anai melepaskan sayap agar tidak terjebak, terjerembab, terkurung dalam baskom hibak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun