Mohon tunggu...
Bledhek
Bledhek Mohon Tunggu... Operator - ____________

Pengkhayal LEPAS

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Burung Jalak di Tengah Sawah

3 Maret 2021   06:05 Diperbarui: 3 Maret 2021   06:26 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Burung Jalak di Tengah Sawah

Sawah-sawah terbelangah, damen membusuk bersama jerami. Kali ini tanah lapang itu tak lagi berpenghuni. Hanya sisa ikan kecil terjebak antara kubangan jejak kaki celeng mencari-cari.

Banjir baru saja pergi, namun langit masih mengulum mendung
Siap hadirkan muntahan
Sesekali jalak menatap langit, kapan reda, pikirnya
Agar rumput bertunas dan segera tinggi
Agar kupu-kupu segera bertelur
Agar sapi, kambing bisa makan dengan lahap

Kicauan dan tarian kematian masih didendangkan
Didahului doa minta perlindungan
Didahului doa berkah secepatnya datang
Dalam bentuk apa saja
Asalkan mereka bertahan

Wahai kupu-kupu segeralah migrasi
Wahai ulat segeralah jadi
Wahai yang masih melupakan kami
Tengok sawah ini!

Jangan suguhkan hidangan imitasi
Kami ingin beras asli
Kami ingin nasi mengepul setiap pagi
Dalam periuk kecil cukup untuk mengganjal
Lapar hari ini

Tak perlu sedu sedan itu
Kami tak butuh retorika
Kami tak butuh rencana di atas meja
Kami hanya mau derita segera sirna

Burung jalak,
Ooo, burung jalak
Mampirlah ke gubuk kami
Di tengah pematang sawah ini
Bersaranglah
Bertelurlah
Beranak pinaklah
Tak mengapa kotoranmu jadi teman ngaso di siang hari
Asal kami punya kawan
Merasa senasib sependeritaan
Tak mengapa hadir walau dengan seluruh kotoran yang kau bawa

Tb, 3 Maret 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun