Mohon tunggu...
Arif Meftah Hidayat
Arif Meftah Hidayat Mohon Tunggu... Freelancer - Buruh Pabrik

Dengan atau tanpa saya menulis, dunia juga tidak akan berubah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita Mini | Over Gagasan

11 Agustus 2018   14:40 Diperbarui: 11 Agustus 2018   14:55 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Inspirasi ada di sekitar kita. Tak harus kita pergi jauh berkelana. Tidak pula harus selalu dengan membaca. Ini, di dalam kepala kita, semua pikiran bisa ditumpahkan. Ini, di dalam hati kita, semua perasaan bisa dicurahkan! Bisa lewat tulisan, bisa juga secara verbal diceritakan ke orang-orang. Yang penting orang tahu perasaan dan pikiran kita. Tak peduli mereka menerima atau menolaknya", kalimat inspiratif nan menggugah yang orang-orang ingat dari sosok Amran. 

Sosok manusia pendiam yang sesungguhnya memiliki banyak gagasan dan kebijaksanaan. Dibuktikan dari banyaknya nasihat yang telah ia berikan ke teman-temannya. Dibuktikan dari beberapa tulisannya yang memang menarik dan diluar dari apa yang dipikirkan orang kebanyakan.

Sosok yang selalu membawa bolpoin dan buku catatan kemanapun. Sosok yang bahkan dengan hanya berdiam diri di toiletpun inspirasi yang akan mendatangi dirinya. Terlihat dari coretan dan catatan ringkas yang selalu dibawanya. Sosok yang juga disebut sebagai kebijaksanaan berjalan karena kemampuannya menyelesaikan beragam persoalan.

Yang sedikit disayangkan, Amran cukup pendiam dengan segudang kebijaksanaan yang dimilikinya. Amran juga tidak cukup menghasilkan tulisan dari banyaknya gagasan yang tercatat di bukunya. Mungkin sifat pendiamnya yang membuatnya memiliki segudang pemikiran dan kebijaksanaan.

Namun kini sudah tidak adal lagi sosok Amran di dunia ini. Dia telah meninggal dunia beberapa hari lalu. Tanpa gajala penyakit apapun juga tanpa tanda-tanda apapun. Dia meninggal ketika sedang melamun sambil melihat pertandingan sepakbola.

Melalui visum, tidak ada kekerasan apapun yang dialaminya. Tidak ada sedikitpun racun yang masuk ke tubuhnya. Juga tidak ada sebab penyakit jantung yang menyerangnya. Hingga kemudia di-scan MRI, baru diketahui penyebab kematiannya. 

Ia meninggal karena ide-idenya sendiri. Banyaknya ide dan gagasan yang tidak dikeluarkan menghambat kerja sistem saraf pusatnya sehingga kematian tidak dapat dihindarinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun