Mohon tunggu...
Arifin Ilham
Arifin Ilham Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Haruskah aku bunuh diri, atau minum secangkir kopi?

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kebisingan Politik: Ancaman terhadap Kesehatan Mental

9 Januari 2024   00:44 Diperbarui: 9 Januari 2024   00:51 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://awsimages.detik.net.id/

Pemilihan presiden 2024 tinggal 5 minggu lagi, setiap hari kita disuguhkan oleh berita-berita politik, baik di televisi maupun media sosial. Tetapi ada harga yang harus dibayar masyarakat jika terus-menerus dibombardir oleh berita-berita politik, yaitu masalah kesehatan mental.

Menurut penelitian dari Universitas Toronto, yang di terbitkan  American Psychological Association, menyebutkan bahwa mengonsumsi berita politik terus-menerus dapat memicu stress dan penurunan kecerdasan emosional. Para peneliti juga menunjukkan strategi untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan memutus hubungan sepenuhnya terhadap berita-berita politik --- tetapi strategi tersebut juga berdampak pada berkurangnya dorongan masyarakat untuk berpatisipasi dalam politik demi mencapai tujuan yang mereka pedulikan. 

"Melindungi diri dari tekanan politik mungkin bisa membantu meningkatkan kesejahteraan, namun hal ini juga berdampak buruk bagi kita untuk tetap terlibat dan aktif dalam demokrasi," kata Brett Q. Ford, PhD, asisten profesor psikologi di Universitas Toronto.

Para peneliti menemukan bahwa memikirkan peristiwa politik sehari-hari dapat memicu emosi negatif pada partisipan, bahkan tanpa diminta untuk memikirkan peristiwa politik yang bersifat negatif. Mereka yang mengalami lebih banyak emosi negatif terkait politik melaporkan memiliki rata-rata kesehatan fisik dan psikologis yang lebih buruk, namun juga menunjukkan motivasi yang lebih tinggi untuk terlibat dalam tujuan politik dan berpartisipasi sebagai sukarelawan.

"Pada satu sisi, ini dapat dianggap sebagai pertukaran antara kesehatan individu dan kesehatan kolektif," kata Ford.

Penelitian ini dilakukan setelah para peneliti merasakan dan menyadari bahwa kebisingan politik telah meracuni kehidupan mereka sehari-hari. Matthew Feinberg , salah satu penulis makalah ini, menyebutkan bahwa fenomena ini sebagai obsesi mendalam terhadap peristiwa politik besar.  "Politik modern---kontroversi, ketidaksopanan, dan kebodohan sehari-hari---menimbulkan beban emosional bagi masyarakat Amerika," kata Feinberg. 

Hiper-politasasi Seluler

Untuk mengukur siklus Hiper-politisasi yang dipicu oleh konsumsi konten-konten politik di ponsel, para peneliti merancang empat penelitian berbeda. Para penulis memulai dengan 2 sampel pertamanya yang terdiri dari 1000 warga amerika yang memiliki pandangan dan ideologi pollitik yang berbeda (Demokrat, Republik, independen, dan tidak terafiliasi) yang kemudia mencatat emosi mereka dalam jurnal setiap malam selama dua minggu. Penelitian pertama ini menunjukkan bahwa paparan normal terhadap politik dapat memicu Stres kronis pada peserta

Dalam sebuah penelitian lanjutan dengan kelompok lain yang terdiri dari 1.000 subjek, yang berlangsung selama beberapa minggu, peneliti memperlihatkan kepada mereka serangkaian berita yang bersifat bias, seperti acara Rachel Maddow yang cenderung ke kiri di MSNBC, atau monolog Tucker Carlson di Fox News yang lebih mendukung Partai Republik Trumpist. Ilmuwan terkejut saat mengetahui bahwa meskipun kontennya sesuai dengan ideologi subjek, mereka melaporkan kondisi pikiran yang memburuk. Dalam makalah yang diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychology, penulis mencatat adanya prevalensi ketidaknyamanan yang tidak terduga, karena mereka "tidak secara spesifik menanyakan kejadian negatif."

Dalam percobaan terakhir, peneliti meminta peserta untuk mencoba beberapa strategi pengaturan emosi yang berbeda saat menonton klip tersebut, seperti gangguan, penilaian ulang kognitif, atau penerimaan terhadap perasaan negatif mereka. Dengan mereplikasi hasil studi buku harian, para peneliti menemukan bahwa dua strategi, yaitu gangguan dan penilaian ulang kognitif, secara konsisten mengurangi emosi negatif pada partisipan, yang pada gilirannya dapat memperbaiki kesejahteraan mereka, namun juga secara tidak langsung mengurangi kemungkinan mereka untuk mengambil tindakan politik.

Secara keseluruhan, hasil penelitian menunjukkan bahwa politik memiliki dampak harian yang signifikan terhadap kesehatan dan kesejahteraan banyak orang Amerika, seperti yang disampaikan oleh para penulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun