Mohon tunggu...
Arif Hukmi
Arif Hukmi Mohon Tunggu... Buku Kumpulan Puisi Suhu Udara (2020) I Master Student Indonesian Language and Literature Education

Postcolonial Studies Critical, Discourse Analysis Language and Literature Education and Culture.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Malam Kelabu

19 Mei 2015   16:20 Diperbarui: 9 Juli 2019   20:17 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam begitu kelabu, gelap semakin tenggelam 

di bawah awan hitam, terbayang indahnya rembulan 

rinai rintik hujan yang telah kau ceritakan 

kemudian engkau berjalan menyusuri setapak demi setapak 

melewati lembah, lalu kita bertemu di peraduan semesta bernama kerinduan. 

Kemarilah sayang, akan kuberikan engkau kecupan 

biarlah ilalang dan rerumputan menjadi saksi bisu percumbuan ini 

Malam pun semakin kelabu, engkau telah nyatakan rindu terlampau dalam 

namun kebisingan yang kau gelisahkan kian menerpa

yang datang bersama kenangan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun