Mohon tunggu...
Arifah RA
Arifah RA Mohon Tunggu... Human Resources - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mbah Kakungku Petani Kopi Hitam, Pemanfaatan Lahan Kosong Menjadi Lahan Bermanfaat

17 September 2018   14:53 Diperbarui: 17 September 2018   14:56 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kopi adalah minuman hasil seduhan biji kopi yang telah disangrai dan dihaluskan menjadi bubuk. Kopi merupakan salah satu komoditas di dunia yang dibudidayakan lebih dari 50 negara. Dua jenis pohon kopi yang dikenal secara umum yaitu Kopi Robusta (Coffea canephora) dan Kopi Arabika (Coffea arabica). Kopi mempunyai  rasa dan aromanya yang menarik, kopi juga dapat menurunkan risiko terkena penyakit kanker, diabetes, batu empedu, dan berbagai penyakit jantung.

Sejarah Kopi Di Indonesia

dokpri
dokpri
Sejarah mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan berenergi pertama kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun (1000 SM) yang lalu.

Abad ke-17 orang Eropa mulai mengembangkan perkebunan kopi sendiri. Pertama mereka mengembangkannya di Eropa, namun iklim di sana tidak cocok untuk tanaman kopi. Lalu  mereka mencoba membudidayakan tanaman tersebut di daerah jajahannya yang tersebar di berbagai penjuru bumi.  Akhirnya upayanya berhasil, orang-orang Eropa mampu menggeser bangsa Arab dalam memproduksi kopi.

Salah satu pusat produksi kopi dunia ada di Pulau Jawa yang dikembangkan bangsa Belanda. Untuk masa tertentu kopi dari Jawa sempat mendominasi pasar kopi dunia. Saat itu secangkir kopi lebih popular dengan sebutan "Cup of Java"  atau "Secangkir Jawa".

Kopi  terus menerus  berkembang hingga saat ini menjadi salah satu minuman paling populer di dunia yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat. Indonesia sendiri telah mampu memproduksi lebih dari 400 ribu ton kopi per tahunnya.

Dikaki Gunung merbabu tepatnya di kota salatiga sangat cocok untuk membudidayakan tanaman kopi . Udara sejuk di kota salatiga sangat cocok untuk menanam kopi ,banyak sentra produksi di kota Salatiga,contohnya kopi Babah Koco Moto yang terkenal. Dan banyak warga Salatiga yang menanam kopi.

Salah satunya mbah kakungku yang bernama Marsam (83 tahun). Beliau memulai menanam kopi sejak tahun 1956 sampai dengan sekarang, lahan itu berada di Desa Gendongan, Salatiga tepatnya, di dekat rumah mbah kakungku.

Dari Lahan seluas kurang lebih 1000m2, separuhnya ditanami kopi. Masa tanam kopi memang lama,untuk panen saja satu kali dalam setahun,biasanya pada bulan Agustus.

Setiap satu kali panen menghasilkan kurang lebih 15 sampai 20 kilogram dari 10 pohon kopi di kebun,dengan berjalan kaki atau menggunakan motor mbah kakung ku menuju kebun untuk memanen kopi bersama om ku(Yanto).

Hasil panen kemudian dimasukan ke dalam karung,dan di bawa pulang ke rumah.

Ketika ada pohon kopi sampai menjulang tinggi mbah kakungku menggunakan tangga untuk memetik kopi. Mbah kakungku menyebutnya KOPI HITAM.

dokpri
dokpri
Karena hanya untuk konsumsi  pribadi ,semua proses dilakukan sendiri. Lumayan panjang proses yang harus dilakukan, yaitu dengan cara:

 1)  Langkah pertama adalah memetik kopi,untuk mendapatkan kualitas biji yang baik dan bagus,harus diperhatikan saat memanen dengan cara memilih biji yang berwarna merah atau berwarna hijau keku  ningan/oren dan tidak rusak.
2) Kemudian kopi ditumbuk menggunakan lumpang dan lesung untuk menghilangkan kulit,

dokpri
dokpri
3) Lalu dijemur  hingga kering.
4) Setelah kering ditumbuk kembali sampai kulit terpisah dari biji.

Setelah menjadi biji kopi kering tidak harus langsung diproses menjadi bubuk kopi.Biji kopi kering bisa disimpan pada waktu yang lama,jika persediaan bubuk sudah habis barulah mbah kakungku memasak biji kopi dengan cara:
1)  Siapkan tungku kayu,lalu bakar kayu.taruh wajan dan masukan biji kopi kering.

tungku-5b9f57e5ab12ae44032566c2.jpg
tungku-5b9f57e5ab12ae44032566c2.jpg
2) Kemudian  sangrai kopi menggunakan centong kayu hingga berubah menjadi hitam.
3) Jika semua biji sudah berwarna hitam,tunggu sampai dingin.
4) Ketika biji sudah dingin,ditumbuk menggunakan lumpang dan lesung,sampai halus.
5) Lalu ayak kopi,hingga menghasilkan kopi halus dan kasar.
6) Jika masih ada yang kasar tumbuk kembali hingga menjadi bubuk.
7) Bubuk kopi pun sudah jadi, bisa disimpan di toples atau plastik.

Di Tahun 2012 mbah kakungku sudah tidak menumbuk kopi yang sudah disangrai menjadi  bubuk kopi,dikarenakan tangannya sudah tidak kuat lagi karena faktor usia.

Dari Tahun 2012  sampai saat ini untuk membuat kopi menjadi bubuk mbah kakungku membawa ke pasar untuk di giling atau dihaluskan.

Cara Menghidangkan kopi yang nikmat dengan cara

1) Tuang 1 sendok makan  bubuk kopi,1sendok makan gula ke dalam gelas
2) Tuangkan air kedalam panci,lalu nyalakan kompor kemudian taruh panci tunggu hingga mendidih.
3) Jika sudah mendidih tuang air panas ke dalam gelas hingga penuh dan aduk sampai rata menggunakan sendok.
4) Dan kopi panas siap diminum.

Selain kopi panas kopi bisa dihidangkan  secara dingin menggunakan es batu,atau bisa dicampur makanan lain atau minuman seperti permen rasa kopi,roti,susu kopi,capucino,mokacino,dll.

Dalam pembuatan kopi ada berbagai alat yang digunakan

  • Lumpang adalah tempat untuk menumbuk kopi.
  • Lesung adalah alat untuk menumbuk kopi ang terbuat dari kayu.
  • Tungku adalah alat pembakaran atau bisa disebut dengan kompor alami.
  • Wajan tebal(wajan yang terbuat dari tanah liat) adalah tempat untuk memasak atau menyangrai kopi.
  • Centong kayu  adalah alat pengaduk.

"Jadi dengan memanfaatkan lahan yang ada bisa menghasilkan sesuatu yang  bermanfaat .Dan seberapa umur dirimu tidak menghalangi apapun untuk melakukan hal yang bermanfaat."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun