Mohon tunggu...
RIYAS FITRIANINGSIH 121211095
RIYAS FITRIANINGSIH 121211095 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undira Student Semester 6

Master of Accounting Students - NIM 121211095 - Faculty of Economics and Business - Dian Nusantara University - Forensic Accounting - Lecturers: Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuis 05: Indikasi Kecurangan Studi Kasus Pada PT Eveny Technologies Indonesia Tbk

5 Mei 2024   22:36 Diperbarui: 5 Mei 2024   22:39 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: riyas fitrianingsih

PT Envy Technologies Indonesia Tbk (ENVY)
ENVY diduga melakukan manipulasi pada laporan keuangan tahunan 2019. Perseroan diketahui melampirkan angka-angka keuangan dari entitas anak PT Ritel Global Solusi (RGS), beserta dokumen laporan keuangan tahunan 2019 RGS yang telah ditandatangani oleh pejabat yang berwenang. Padahal, RGS tidak menyusun Laporan Keuangan Tahunan (LKT) 2019, sehingga RGS mengajukan somasi atas tindakan tersebut

Studi kasus yang dilakukan oleh Riksen Sitorus menunjukkan bahwa ENVY memiliki indikasi kecurangan dalam menerapkan earnings manipulation shenanigans 1, shenanigans 3, dan shenanigans 4.

PT Ritel Global Solusi (RGS)
Sebagaimana disebutkan di atas, RGS tidak menyusun LKT 2019, namun ENVY melampirkan angka-angka keuangan RGS dalam laporan keuangan tahunan 2019 ENVY.

Bagaimana kecurangan bisa terjadi ?

Kecurangan laporan keuangan bisa terjadi karena berbagai alasan, termasuk:

1. Tekanan Bisnis: Manajemen mungkin merasa tertekan untuk memenuhi harapan kinerja keuangan dari pemegang saham atau pasar. Tekanan ini bisa mendorong mereka untuk memanipulasi laporan keuangan agar tampak lebih baik dari kenyataannya.
2. Peluang: Jika ada celah dalam sistem pengendalian internal atau jika standar akuntansi tidak diterapkan dengan ketat, ini bisa memberikan peluang bagi manajemen atau karyawan untuk melakukan kecurangan.
3. Rasionalisasi: Beberapa individu mungkin merasionalisasi kecurangan dengan berpikir bahwa mereka melakukannya demi kebaikan perusahaan, atau bahwa mereka hanya "meminjam" uang dan akan mengembalikannya nanti.
4. Kurangnya Pengawasan: Kurangnya pengawasan yang efektif dari dewan direksi atau auditor bisa memungkinkan kecurangan terjadi.
5. Konflik Kepentingan: Konflik kepentingan, di mana manajemen atau karyawan memiliki kepentingan pribadi yang bertentangan dengan kepentingan perusahaan, bisa mendorong kecurangan.


Berikut adalah beberapa saran untuk mencegah kecurangan dalam laporan keuangan:

1. Penerapan Standar Akuntansi yang Ketat: Perusahaan harus menerapkan dan mematuhi standar akuntansi yang ketat. Standar ini mencakup prinsip-prinsip seperti pengakuan pendapatan yang tepat, penilaian aset, dan pengungkapan informasi.

2.  Audit Internal dan Eksternal: Audit internal dan eksternal secara rutin dapat membantu mendeteksi dan mencegah kecurangan. Auditor akan memeriksa laporan keuangan dan operasi perusahaan untuk memastikan kepatuhan terhadap standar akuntansi dan hukum.

3. Transparansi: Perusahaan harus transparan tentang operasinya dan kinerja keuangannya. Ini termasuk pengungkapan informasi yang jujur dan tepat waktu kepada pemegang saham dan publik.

4. Pendidikan dan Pelatihan: Pendidikan dan pelatihan bagi karyawan tentang pentingnya etika bisnis dan akuntansi yang baik dapat membantu mencegah kecurangan. Karyawan harus memahami konsekuensi dari kecurangan dan bagaimana melaporkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun