Berdasarkan laporan keuangan 2019, tercatat pendapatan ENVY sebesar Rp 188,58 miliar, melesat 135% dari pendapatan 2018 sebesar Rp 80,35 miliar1. Laba bersih 2019 naik 19% menjadi Rp 8,05 miliar, dari tahun 2018 sebesar Rp 6,79 miliar1. Ini menunjukkan bahwa ENVY mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam hal pendapatan dan laba bersih pada tahun 2019.
Untuk tahun 2020, saya tidak menemukan data spesifik tentang pendapatan dan laba bersih ENVY. Namun, berdasarkan laporan keuangan yang tersedia2, ENVY tampaknya terus melakukan investasi dalam aset tetap dan melakukan penyesuaian dalam pengakuan pendapatan dan beban. Hal ini mungkin mencerminkan strategi perusahaan untuk berinvestasi dalam pertumbuhan jangka panjang.Â
Sayangnya, data spesifik untuk laporan keuangan ENVY pada tahun 2021 tidak tersedia berdasarkan hasil pencarian saya. Namun, berdasarkan laporan keuangan yang tersedia di situs web ENVY, tampaknya perusahaan terus melakukan operasional dan mungkin telah membuat penyesuaian lebih lanjut dalam strategi bisnisnya.
Pendapatan adalah jumlah total uang yang diterima perusahaan dari aktivitas bisnisnya. Pada tahun 2019, ENVY mencatat pendapatan sebesar Rp 188,58 miliar, naik 135% dari tahun 2018. Ini menunjukkan bahwa ENVY berhasil meningkatkan penjualan atau layanannya pada tahun tersebut.
Laba bersih adalah pendapatan total dikurangi semua biaya, termasuk biaya operasional, pajak, dan bunga. Pada tahun 2019, laba bersih ENVY adalah Rp 8,05 miliar, naik 19% dari tahun 2018. Ini menunjukkan bahwa ENVY berhasil mengendalikan biayanya dan meningkatkan efisiensi operasionalnya.
Investasi dalam aset tetap adalah pembelian aset jangka panjang seperti tanah, bangunan, dan peralatan. Berdasarkan laporan keuangan 2020, tampaknya ENVY terus berinvestasi dalam aset tetap. Ini mungkin mencerminkan strategi perusahaan untuk berinvestasi dalam pertumbuhan jangka panjang.
Strategi Bisnis, Berdasarkan laporan keuangan 2021, tampaknya ENVY telah membuat penyesuaian dalam strategi bisnisnya. Meskipun detail spesifik tidak tersedia, ini mungkin mencakup perubahan dalam penawaran produk atau layanan, target pasar, atau operasi internal.
Kenapa indikasi tersebut bisa terjadi?
Berdasarkan informasi yang saya temukan, terdapat beberapa indikasi kecurangan atau manipulasi dalam laporan keuangan PT Envy Technologies Indonesia Tbk (ENVY) dan anak perusahaannya, PT Ritel Global Solusi (RGS)