Mohon tunggu...
Ariel Matsuyama
Ariel Matsuyama Mohon Tunggu... Novelis - A man who will rule everything

Bertarung atas nama Dendam

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Novel | Fanfic Kamen Rider Blitzer, Episode 1: "Hobi Membunuh"

16 April 2019   18:36 Diperbarui: 16 April 2019   19:38 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Seketika, muncul 'bagan' baja kotak keperakan seukuran tubuh Orpharer di samping kanan dan kirinya. Bagan tersebut kemudian menyatu serta membungkus tubuh Orpharer. Tak butuh waktu lama, bagan itu lalu memisah kembali dan menghilang. Kini, tubuh Orpharer telah berubah menjadi makhluk bertubuh baja dengan wajah wanita. Beberapa bagian tubuhnya yakni pundak, kaki, dan dada terlihat sangat berat, terlebih bagian pundak yang seperti ditambah pemberat. Kepalanya ditutup rambut baja tebal nan panjang. Keseluruhan tubuhnya berwarna hitam, hanya wajah, tangan, dan motif bundar di dadanya yang berwarna perak. Kedua matanya hijau terang. Kedua tangannya memiliki kuku runcing. Kakinya terlihat unik--karena tidak seperti kaki manusia pada umumnya--dengan bagian depan dan belakang yang lancip. Tubuh Orpharer sekarang terlihat seperti manusia robot.

(Gambar Orpharer, klik DISINI)

"HARI INI KUHABISI KAU!!!" teriak Orpharer penuh amarah.

Namun, Ariel tetap terlihat tenang. Ia kemudian mengambil sebuah benda dari balik sebelah kanan jaketnya. Benda itu ialah benda berbentuk agak elips berwarna putih yang terbuat dari baja serta berpermata merah bundar di tengahnya. Pada luar tepi atas dan bawah permata tersebut, kanan dan kiri bila dilihat dari sudut elipsnya terdapat motif garis-garis. Empat motif runcing (dua di kanan dan dan dua di kiri) turut menghiasi bagian dalam tepi benda tersebut. Pola persegi panjang warna emas yang berdiri di tengah-tengah tidak ketinggalan mempercantik bagian dalam kanan dan kiri tepi benda itu, atas dan bawah jika dilihat dari ujung elipsnya.

 Di bagian atas (bisa juga bawah) atau samping bila dilihat dari ujung elips benda tersebut memiliki lubang berbentuk kotak tipis. Di samping atau di atas (bisa juga bawah) jika dilihat dari ujung elips benda tersebut ada kotak putih bersimbol 'mirip' dengan simbol di kalung Ariel dan berwarna merah di permukaan luar kotak itu. Ariel menempelkan benda tersebut di depan pinggangnya dengan posisi permata mengarah ke depan dan lubang kotak mengarah ke atas, lalu ditekannya permata merah di tengah benda itu. Seketika, muncul tali baja berwarna perak dengan motif garis tebal lurus lalu bengkok berwarna hitam yang melilit pinggang Ariel melewati bagian dalam jaketnya, dan posisi kotak putih di samping kanan benda tersebut bergeser jadi lebih jauh dan tepat di samping kanan pinggangnya, terbawa oleh tali baja itu. Sekarang benda tersebut menjadi sebuah sabuk.

Lalu Ariel menggeser bagian atas yakni 'penutup' kotak putih yang melekat di sebelah kanan sabuk itu menggunakan jari telunjuk tangan kanannya ke belakang. Disana, berjejer berlembar-lembar kartu dan ia mengambil selembar kartu warna putih yang bagian depan dan belakangnya berlambang sama seperti lambang yang tertera pada kotak, dan warna lambang tersebut juga merah, meski terbalik karena posisi kartu itu yang memang diletakkan terbalik. Ariel mengapit kartu tersebut menggunakan jari telunjuk dan tengah tangan kanannya, sementara jari yang lain di tangan kanannya mengatup. 

Di depan dan belakang kartu tersebut, persis di atas dan bawahnya, terdapat pola segitiga terbalik warna merah bertepi emas, kemudian pola kotak merah tertera di tepi kanan serta kiri yang posisinya ke tengah-tengah (karena Ariel mengapitnya secara vertikal). Setelah mengambil kartu dari dalamnya, penutup kotak kartu putih tersebut bergeser ke depan dan menutup secara otomatis.

Dengan posisi jari seperti itu, Ariel kemudian merentangkan tangan kanannya--yang mengapit kartu--tersebut ke samping, membuat posisi simbol pada kartu itu terlihat tidak terbalik lagi. Lalu ia melanjutkan dengan menekuk tangan kanannya tersebut secara diagonal hingga jari telunjuk dan tengahnya mengarah ke bahu sebelah kiri serta setengah dari kedua jari itu melewatinya. "Henshin!" serunya dengan nada dingin. Ia lalu menurunkan lengannya seraya memasukkan kartu yang ia apit ke dalam lubang kotak yang ada di atas kepala sabuknya.

Tiba-tiba, permata yang ada di sabuk tersebut mengeluarkan sinar merah terang. Sinar itu memancar ke depan sepanjang 1,5 meter dan mengeluarkan 'siluet' hologram yang seluruhnya berwarna merah berbentuk manusia yang berdiri tegak. Sepasang tanduk 'pipih menyamping' di dahinya mencuat ke atas dengan ujung yang  lancip. Di kedua bahunya ada lekukan-lekukan yang cukup besar ditambah dua lekukan runcing. Lekukan-lekukan lain yang beragam bentuknya juga terlihat di beberapa bagian tubuh sinar itu.

Di saat bersamaan, Orpharer berlari menuju Ariel sambil berteriak, "Hraaaaa!!!"

Namun, nasib sial menghampiri Orpharer. Belum sampai ia di hadapan Ariel, hologram--berbentuk manusia bertanduk--yang keluar dari sabuk Ariel menendang dada Orpharer dengan kaki kanannya hingga terpental ke belakang, menubruk pohon, lalu jatuh ke tanah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun