"Kita mungkin bisa bertahan dalam keramaian, tapi bukan tanpa henti mencari waktu untuk sendiri dan menyegarkan kembali jiwa yang lelah."
Pernah nggak sih, kamu lagi asyik kumpul-kumpul bareng teman-teman, keluarga, atau kolega, tapi tiba-tiba merasa lelah banget? Padahal, kamu baru sebentar ngobrol.
Atau, ada nggak momen dimana kamu sadar kalau obrolan yang tadi itu ternyata menyisakan rasa lelah yang nggak terduga? Kalau kamu pernah merasa begini, kamu nggak sendirian!
Pernahkah kamu merasa kehilangan energi sosial tanpa alasan yang jelas? Padahal, biasanya kumpul-kumpul itu menyenangkan, kan?
Nah, ini dia yang sering disebut dengan silent drainer---obrolan-obrolan yang diam-diam menguras energi kita tanpa kita sadari.
Apakah itu small talk yang seolah nggak ada ujungnya? Atau mungkin percakapan satu arah yang hanya bikin kita jadi pendengar tanpa suara? Yuk, kita bahas lebih dalam!
Apa Itu Energi Sosial?
Sebelum kita terjun lebih jauh, kita perlu ngerti dulu apa itu yang dimaksud dengan "energi sosial". Kalau secara singkat, energi sosial adalah kekuatan mental dan emosional yang kita keluarkan ketika berinteraksi dengan orang lain.
Ini bukan cuma soal berbicara atau mendengarkan, tapi juga bagaimana kita terhubung dengan orang di sekitar kita, apalagi kalau obrolannya agak intens.
Energi ini, seperti baterai, bisa habis kalau kita nggak hati-hati dalam memilih percakapan yang kita ikuti.
Buat kamu yang mungkin lebih introvert, kumpul-kumpul bisa jadi acara yang bikin cepat lelah. Tapi, kalau kamu seorang extrovert, kadang malah kebalik---terlalu banyak interaksi juga bisa bikin jenuh.
Jadi, sebenarnya, apakah kita suka atau nggak, kumpul-kumpul tetap bisa bikin energi kita terkuras. Itu kenapa penting banget buat kita jeli dalam memilih jenis obrolan yang akan kita hadapi.
Tipe Obrolan yang Bisa Menguras Energi
Oke, sekarang kita masuk ke bagian yang paling seru: obrolan apa aja sih yang bisa jadi silent drainer? Terkadang, obrolan yang seharusnya ringan malah jadi sumber kelelahan yang nggak kita sadari.
Berikut beberapa tipe obrolan yang sering bikin kita merasa lelah setelahnya:
1. Small Talk Tanpa Ujung
Pernah nggak kamu ikut ngobrol soal cuaca, atau mungkin ditanya "Kamu kerja di mana?" dan rasanya nggak ada yang menarik buat dibahas lebih lanjut? Small talk memang seringkali nggak bisa dihindari dalam acara kumpul-kumpul.
Tapi, ketika small talk ini nggak berkembang dan berlanjut tanpa arah, lama-lama bisa jadi beban mental lho. Kamu pasti pernah ngalamin kan, di mana satu percakapan tentang "cuaca hari ini panas banget ya?"
bisa terus berlanjut tanpa ada perubahan yang signifikan, dan kita cuma bisa ikut nimbrung tanpa ada rasa koneksi.
Small talk semacam ini nggak memberikan kedalaman atau keintiman dalam hubungan, dan lama-lama bisa membuat kita merasa lebih jauh, meskipun fisik kita ada di sana.
Nah, kalau kamu sering merasa lelah setelah ngobrol yang kayak gini, itu tandanya energi sosialmu udah mulai terkuras.
2. Obrolan Satu Arah
Kadang, ada orang yang suka banget cerita panjang lebar tentang kehidupannya tanpa memberi ruang untuk kita ikut berbicara.
Mungkin dia lagi excited banget dengan topik yang dia bahas, tapi nggak sadar kalau kita cuma jadi pendengar yang diam.
Ketika kita nggak bisa menyumbangkan pendapat atau cerita kita sendiri, rasanya kayak kita lagi jadi audiens di sebuah panggung.
Obrolan satu arah ini sering bikin kita merasa nggak dihargai karena kita nggak punya kesempatan untuk berbagi, apalagi kalau kita lebih suka berbicara daripada mendengarkan.
Dan percaya deh, meskipun kamu cuma mendengarkan, energi sosialmu tetap bisa terkuras habis, apalagi kalau ceritanya nggak terlalu menarik.
3. Debat Dadakan
Nah, ini nih yang sering banget bikin suasana kumpul-kumpul jadi tegang. Kadang, tanpa disangka-sangka, percakapan bisa berubah jadi debat seru---biasanya tentang politik, agama, atau hal-hal yang sensitif.
Ini bisa jadi pengalaman yang menguras energi sosial kita, apalagi kalau kita merasa terjebak dalam posisi yang nggak bisa mengungkapkan pendapat tanpa membuat suasana jadi canggung.
Yang lebih parah lagi, debat-debat seperti ini bisa jadi nggak pernah selesai. Semua orang berusaha memenangkan argumennya sendiri, dan kita yang nggak tertarik bisa merasa terjebak di tengah-tengah.
Tiba-tiba, acara kumpul-kumpul yang tadinya asyik jadi terasa berat dan melelahkan.
4. Drama dan Gosip Berlebihan
Mungkin kamu pernah menghadiri acara kumpul-kumpul yang lebih banyak ngobrolin kehidupan orang lain daripada kehidupan kita sendiri.
Gosip tentang teman atau keluarga, drama antar orang, atau cerita-cerita yang hanya bikin suasana makin gaduh dan ribut.
Tipe obrolan ini kadang bisa terasa memusingkan, terutama kalau kita merasa nggak ada yang bisa kita ambil dari obrolan tersebut, selain rasa capek dan stres.
Walaupun kadang seru buat dengerin, tapi percakapan yang terlalu fokus pada gosip bisa bikin kita merasa terperangkap dalam energi negatif. Kalau udah gini, kita bisa jadi malah merasa lebih lelah daripada sebelumnya.
Kenapa Obrolan Tertentu Bisa Menguras Energi?
Mungkin kamu bertanya-tanya, "Kenapa sih obrolan-obrolan seperti itu bisa bikin capek?" Jawabannya ada pada cara otak kita merespons berbagai jenis percakapan.
Ketika kita terlibat dalam obrolan yang menarik dan produktif, otak kita merasa terstimulasi dengan cara yang positif.
Namun, ketika percakapan terasa kosong, monoton, atau malah tegang, otak kita perlu mengeluarkan lebih banyak energi untuk tetap "terjaga" dan nggak kehilangan fokus.
Selain itu, kalau kita merasa nggak dihargai atau terjebak dalam percakapan yang nggak menyenangkan, tubuh kita akan melepaskan hormon stres, yang akhirnya bikin kita merasa lebih lelah.
Solusi: Cara Mengatasi Obrolan yang Menguras Energi
Jangan khawatir, meskipun ada jenis percakapan yang bisa bikin energi kita terkuras, ada beberapa trik yang bisa kamu coba untuk mengatasinya.
1. Atur Batasan
Kalau ada obrolan yang terasa mulai menguras energi, nggak ada salahnya buat memberi batasan. Kamu bisa mulai mengubah topik atau bahkan menyarankan untuk berbicara tentang hal lain yang lebih positif.
Misalnya, kalau percakapan mulai jadi debat panas, kamu bisa bilang, "Eh, gimana kalau kita ngomongin film yang baru keluar? Ada yang udah nonton?"
2. Cari Ruang untuk Recharge
Kadang, kita butuh waktu untuk recharge. Kalau kamu merasa kehabisan energi, nggak ada salahnya untuk sejenak meninggalkan keramaian.
Bisa dengan pergi ke luar untuk udara segar, atau mungkin ngobrol dengan satu teman yang bisa bikin kamu merasa lebih nyaman.
3. Fokus pada Hal Positif
Cobalah untuk selalu mencari sisi positif dalam setiap percakapan. Misalnya, ketika obrolan mulai menuju ke arah gosip atau drama, kamu bisa mengalihkan perhatian ke topik yang lebih ringan atau bahkan lucu.
Dengan begitu, kamu tetap bisa menjaga energi sosialmu tetap positif.
Kesimpulan: Menjaga Energi Sosial dalam Setiap Percakapan
Kumpul-kumpul memang asyik, tapi nggak semua obrolan bisa bikin kita merasa terhubung atau bahagia.
Penting untuk sadar kalau kita punya batasan energi sosial, dan kadang-kadang, kita perlu melindungi diri kita dari percakapan yang nggak memberikan dampak positif.
Jadi, lain kali saat kamu merasa lelah setelah ngobrol, coba refleksi: Apa yang baru saja kita bicarakan? Ada nggak percakapan yang bikin kamu merasa capek tanpa disadari?
Nah, sekarang giliran kamu! Pernah nggak ngalamin obrolan yang bikin kamu merasa "silent drainer"?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI