Mohon tunggu...
Ariel Hosea
Ariel Hosea Mohon Tunggu... Mahasiswa

20 y.o | mahasiswa s1 sistem informasi ( semester 6 ) di STIKOM Yos Sudarso Purwokerto | gen z yang menulis | awalnya karena coba-coba lalu jadi hobby | lewat tulisan, saya ingin berbagi | lewat tulisan, saya ingin tumbuh

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ramadan: Waktunya Berbagi, Bukan Boros Makanan!

17 Maret 2025   10:40 Diperbarui: 17 Maret 2025   10:45 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi berbagi makanan | Sumber: Freepik.com

"Berbagi bukan soal seberapa banyak yang kita punya, tapi bagaimana kita membuat setiap hal kecil berarti bagi orang lain."

Ramadan selalu identik dengan berbagi. Setiap tahun, kita melihat begitu banyak kegiatan sosial, dari sedekah, pembagian takjil gratis, hingga program buka puasa bersama.

Tapi, pernah nggak kita sadar bahwa di balik semangat berbagi ini, ada hal yang sering kita abaikan? Makanan yang terbuang sia-sia.

Coba bayangin, berapa banyak makanan yang kita beli atau siapkan untuk berbuka dan sahur, tapi akhirnya tidak habis dan berakhir di tempat sampah?

Di sisi lain, ada begitu banyak orang di luar sana yang masih kesulitan mendapatkan makanan layak setiap harinya. Sedih, kan?

Nah, berbagi berkah di Ramadan itu sebenarnya nggak melulu soal sedekah uang atau memberi makanan dalam jumlah besar. Kadang, berbagi bisa sesederhana memastikan makanan yang kita punya nggak terbuang sia-sia.

Mungkin kita bisa mulai dengan berbagi makanan berlebih dengan orang-orang sekitar yang membutuhkan. Bisa ke tetangga, pekerja harian, atau siapa saja yang mungkin membutuhkan.

Yuk, mulai ubah cara kita berbagi agar semakin banyak yang merasakan manfaatnya!

Kenapa Food Waste Jadi Masalah Serius?

Pernah nggak kepikiran berapa banyak makanan yang terbuang setiap hari? Padahal, di luar sana masih banyak orang yang kesulitan mendapatkan makanan layak.

Bayangin kalau setiap sisa makanan yang masih layak konsumsi bisa diberikan ke mereka yang membutuhkan. Bukankah itu jauh lebih baik daripada berakhir di tempat sampah?

Dari sisi lingkungan, makanan yang terbuang ternyata punya dampak besar. Sampah makanan menghasilkan gas metana yang berkontribusi terhadap pemanasan global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun