Mohon tunggu...
Arief Budimanw
Arief Budimanw Mohon Tunggu... Konsultan - surveyor

rumah di jakarta..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kastil Batavia, Sejarah yang Dihapus

14 Februari 2019   07:25 Diperbarui: 14 Februari 2019   07:29 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu dinding pengawas yang tersisa (Dokpri)

Belanda datang ke pelabuhan Kelapa yang saat itu adalah pelabuhan internasional di Indonesia yang masih bernama Nusantara , dengan meminta izin penguasa Banten saat itu untuk mendirikan kantor dagang.

Penguasa saat itu adalah orang Banten yang merebut pelabuhan itu tanggal 22 juni 1527 M. atau tanggal 22 Ramadhan 933 H dari Wak Item. Syahbandar Pelabuhan Kelapa milik kerajaan Sunda yang beribukota di kota Bogor, nun jauh di selatan Jakarta saat ini.

Pelabuhan kelapa adalah salah satu dari 3 pelabuhan besar milik kerajaan Sunda saat itu. yaitu Banten, Kelapa, dan Cirebon. Setelah penaklukan Kelapa oleh Fatahillah kerjaan Sunda dihancurkan pasukan Banten dan istananya dibumi hangus beberapa tahun kemudian reruntuhan istananya tenggelam oleh letusan gunung Salak. Yang tersisa dari kerajaan Sunda hanya lapangan kosong tertutup pasir gunung.

Setelah diberi izin VOC nama perusahaan Belanda itu malah membangun kastil, benteng pertahanan kecil di ujung sungai Ciliwung. Dan kastil ini menjadi titik awal dimulainnya penjajahan Belanda.

Dimulai dari penaklukan Banten, tentunya dengan politik devide et impera. dimana sultan dan anaknya sebagai penguasa Banten di adu domba. Dan kemenangan sang anak mengukuhkan keberadaan Belanda. 

 Kemudian Sultan Agung Mataram yang mempunyai visi jauh ke depan mencoba mengusir VOC dari tanah Sunda. namun tidak berhasil, karena targetnya sang sultan berubah jadi hanya sampai membunuh pimpinan gubernur Batavia saat itu, Jan pieter Coen. yang meninggal dunia karena sakit malaria akibat sungai ciliwung dibendung dan diisi bangkai. Mati lo - mati lo!!

Namun sejarah berkata lain, sepeninggalan sultan Agung, anaknya malah berteman dengan Batavia. sehingga melanggengkan keberadaan VOC. membuat VOC semakin besar dan berjaya sebagai perusahaan yang memonopoli semua perdagangan di nusantara dan jawa khususnya. Apalagi semenjak Amangkurat I dan VOC berteman mereka menyapu bersih semua keturunan Pajajaran. 

Kerajaan di pelabuhan Ratu yang dipimpin oleh Ratu Purnamasari  dibumi hangus rata dengan tanah, sejarah mereka dirubah total.  Sehingga  kisah perjuangan sang ratu malah dijadikan mitos dan kisah mistik. Pajajaran hilang lenyap tanpa peninggalan dan bukti keberadaaannya. kisah mereka menjadi dongeng dan cerita tidur. 

Batavia makin besar dan aman karenanya. Tanpa ada gangguan yang berarti. Sampai Jendral baru datang, Daendels datang dan membawa perubahan yang sangat sangat berbeda. Dia menghancurkan kastil Batavia karena sudah tidak adalagi yang berani menyerang ataupun mengganggu Batavia atau Belanda . 

Dia membangun jalan antara Anyer panarukan untuk menghadapi kemungkinan serangan Jepang. Dia merubah tatacara dan adat kebiasaan menghadap raja. sebelum Daendels datang antara raja dan Belanda mempunyai derajat yang sama. 

Namun setelah kedatangannya setiap raja berada dibawah nya. Raja adalah taklukan bukan teman lagi dan semua manusia yang ada di nusantara akhirnya menjadi taklukannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun