Mohon tunggu...
Arief Budimanw
Arief Budimanw Mohon Tunggu... Konsultan - surveyor

rumah di jakarta..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dorna dan Hoaks Pertama di Bumi

4 November 2018   23:33 Diperbarui: 4 November 2018   23:48 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perang menggunakan gajah di sebuah candi di India. sumber pinterest.com/quicktake

Menurut Kamus Besar Bahasa Bahasa Indonesia  hoax  artinya adalah berita bohong yang dibuat seolah-olah benar adanya. Hoax sengaja diciptakan   sebagai informasi yang disajikan seolah-olah fakta. Hoax yang saat ini gencar ternyata mempunya sejarah yang sangat panjang, dan setelah dilihat dari cerita lama saya menemukan kisah tentang hoax pertama dalam sejarah umat manusia yaitu dalam kisah Mahabharata. 

Dikisahkan dalam perang Bharatayuda, komandan Kurawa adalan Drona atau Dorna. Kepiawaian dan cantiknya strategi perang Drona  sangatlah menakutkan Pandawa.  Selain pakar strategi perang dan ahli menggunakan senjata, kesaktiannya tidak tertandingi. Banyak anak dan pahlawan Pandawa gugur karena hebatnya strategi Dorna. Abimanyu putera Arjuna dan  Gatotkaca putera Bima gugur karena stateginya. Sehingga Kresna suatu malam bicara pada Arjuna untuk membicarakan strategi perang esok hari.

"Arjuna, tidak ada yang bisa mengalahkan Dorna dalam perang ini, kita memerlukan strategi baru untuk melawannya. Setiap manusia punya kelemahan. Walaupun dia sakti dan hebat,  ada satu hal yang membuatnya berhenti berperang, yaitu jika dia kehilangan semangat hidup.  Dan hal yang membuatnya kehilangan semangat hidupnya adalah Aswatama anaknya.  Dia sangat sayang sama anaknya, nah jika kita bisa membuat Aswatama mati kita pasti menang."

Namun itu tidak mungkin, karena Aswatama saat ini sedang disembunyikan, dan dibuat selalu jauh dari jangkauan kita.  Jadi jalan satu-satunya harus ada yang mengatakan Aswatama mati. Entah bagaimana caranya.

Dalam  perang semua diperbolehkan, yang penting menang. Walaupun berbohong. Tipu-tipu adalah sebagian dari stategi perang. Cerdik kata yang menang, licik kata yang kalah. Namun intinya sama.  Kita biasanya berasumsi bahwa para Pandawa sangat menjunjung tinggi kejujuran dan jiwa ksatria dalam bertempur. Namun ketika berada di dalam situasi perang maka mereka harus memilih. Perang pilihannya cuma mati atau hidup. Tidak ada yang di tengah. Dan keputusan harus diambil, jadi ingat ucapan  Cersei Lanester dalam game of Thrones, "When you play the game of thrones you win or you die. There is no middle ground."

Ketika strategi Kresna di bicarakan dalam rapat besar para Ksatria,  tidak ada satupun ksatria pandawa yang mau ikut stategi Kresna , karena kehormatan sebagai ksatria selalu mereka junjung tinggi.  Namun karena tidak ada jalan lain. Maka apa mau dikata,  peduli setan dengan sikap ksatria. Yang penting menang, soal dosa dan harga diri itu urusan nanti. Dan rencana besarpun dibuat.

Esoknya,  Bima memburu Prabu Gardapati yang mengendarai seekor  gajah raksasa  yang sedang berlaga di medan perang dengan gadanya. JEDUGGG.  Sang prabu di hantam  dan mati seketika, kemudian JEDUGGG!! Gajahnya  yang  bernama Estitama rubuh dihantam gadanya dan mati seketika.

Dalam versi lain Gajah bernama Aswatama atau Hestitama adalah gajah milik prabu Gardapati  yang  selama perang  bertugas memunguti senjata-senjata yang jatuh dan berserakan di medan perang. Gajah ini pintar dan selalu bekerja dengan baik, namun karena perang maka akhirnya dikorbankan.  

Setelah membunuh gajah besar itu, kemudian Bima berteriak " Aku telah membunuh Aswatama!"

Dan berita ini disebarkan kepada prajuritnya.

"Aswatama mati!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun