ULAR TANGGA LUDO HALMA
(versi puisi dlm kompilasi lagu cakrawala cendrawasih)
timur ke barat menyapa ragam budaya
cakra cendra wala wasih
sebuah bangsa yang berdiri diatas kaki sendiri
seribu tiga ratus empat puluh suku tersebar di bumi pertiwi
pancarkan cinta kasih yang tak terbilang
menopang kebersamaan
serta menjunjung tinggi nilai nilai kemanusiaan
diatas ambisi tali kekang yang mencekik
bangsaku carut marut
tercabik cabik nestapa berkepanjangan
antrian bangsal rumah sakit
barisan perut buncit busung lapar
daratan penghisap darah
serta tangisan bayi kurang gizi yang menggantung di cakrawala
sebuah tirani tanpa bayang
berdiri pada simpati rasial
mengoyak dan merampas kubah hitam
hingga lunglai layu ditelan keserakahan
menikam laju tarian yamko rambe
kami tetap berdiri
walau kau menjatuhkan berkali kali
kami tetap tertawa
sekalipun kau hadang dengan barakuda
tidak kah kau sadari,,
bagian terbesar dari ibu pertiwi
adalah kami yang berdiri di atas batu peradaban
jeritan ranggasasra ditanah wondama
yang akan membuatmu takjub pada sebuah harapan
tentang lahirnya sebuah janji
ikrar yg membumbung di atas langit
meretas kilau mutiara hitam
melahirkan ribuan bunga bangsa
berjalan pada keyakinan anak negeri yang tak lagi terpasung
dari timur belahan pesisir raja ampat
negeri kulit hitam berambut keriting
bagian dari berlabuhnya matahari terbenam,,
kami memanggilmu,
bangkitlah
bangunlah
dari keterpurukan yang membuatmu bodoh dan bercerai berai,
dan terbanglah tinggi di atas cakrawala cendrawasih
meraih nurani yang perkasa dan bersahaja.